Harga Kebutuhan di Batam Masih Stabil di Tengah Wabah Corona

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejumlah harga bahan pokok di Pasar Mitra Raya, Batam Center, relatif masih normal meskipun beberapa kegiatan publik dibatasi, pasca merebaknya wabah corona atau Covid-19.

Mawar, salah seorang pedagang di Pasar Mitra Raya mengatakan, hingga kini belum ada kenaikan harga kebutuhan pokok yang signifikan, dampak dari adanya pembatasan sejumlah aktivitas.

"Hingga saat ini masih stabil, belum ada kenaikan. Harga Cabai dan bahan lainnya masih normal. Enggak tahu ke depannya, tapi semoga saja tetap stabil," kata Mawar di Pasar Mitra Raya, Sabtu (04/04/2020) pagi.

Harga-harga bahan kebutuhan pokok, kata mawar, dalam beberapa waktu terakhir terpantau masih stabil. Hanya sayuran, yang mengalami kenaikan meski tidak signifikan.

"Kenaikan harga sayur ini terjadi sejak awal Maret atau sejak mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, kenaikan harga sayur disebabkan berkurangnya stock yang ada di Kota Batam, akibat dari kurangnya pasokan dari luar Batam karena terkendala pembatasan transportasi oleh pemerintah pasca mewabahnya pandemi Covid-19.

"Rata-rata harga semua sayur mengalami kenaikan. Kenaikan harga sayuran ini berkisar antara Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu perkilogramnya. Misalnya sayur Kangkung, Bayam, Wortel, dan Sawi yang biasa dijual Rp 14 ribu perkilogram kini menjadi Rp 20 ribu perkilogramnya," tambahnya.

Di tempat yang sama, pedagang lainnya, Didi mengungkapkan, walaupun adanya pembatasan sejumlah aktivitas, harga cabai dan bawang masih stabil di pasar Mitra Raya.

"Sejak diterapkan Social Distance oleh Pemerintah, tidak lantas membuat harga kebutuhan menjadi naik. Seperti bawang merah, bawah putih dan berbagai jenis cabe-cabean masih normal," imbuhnya.

Harga bawang merah dan bawang putih, sambungnya, masih stabil dikisaran Rp 25 ribu perkilogram. Harga itu juga berlaku untuk jenis cabe-cabean yang masih stabil di angka Rp 35 ribu hingga Rp 40 Ribu per kilogram.

Meski harga relatif stabil, ungkapnya, namun kondisi di pasar terpantau agak lengang.

"Sudah semingguan ini pasar lebih sepi dari hari biasanya. Mungkin karena adanya virus tersebut, sehingga masyarakat enggan berbelanja di pasar. Otomatis pembelian juga sedikit menurun," pungkasnya.

Ia berharap, sepinya pasar tidak berlangsung lama. Ia pun sepakat kalau pasar tidak perlu ditutup gara-gara virus korona.

"Kami minta pemerintah jangan menutup pasar. Bagaimana kami nanti kalau pasarnya ditutup, ekonomi keluarga kami berasal dari pasar ini," pungkasnya.

Editor: Yudha

---