Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Batik Air dan Lion Air Resmi Beroperasi di Bandara YIA Kulonprogo
Oleh : Irawan
Minggu | 29-03-2020 | 20:04 WIB
lion_air_b.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Maskapai penerbangan Lion Air, member of Lion Air Group

BATAMTODAY.COM, Kulonprogo - Maskapai penerbangan Batik Air (kode penerbangan ID) dan Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group secara resmi beroperasi di Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulonprogo (YIA), Minggu (29/3/2020).

Operasional ini merupakan perpindahan keseluruhan penerbangan Lion Air dan Batik Air dari Bandar Udara Internasional Adisutjipto (JOG).

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, peresmian perpindahan ditandai dengan pendaratan perdana Lion Air penerbangan JT-544 pukul 06.00 WIB.

Pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LKO berangkat tepat waktu pada 04.51 WIB dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK).
Sedangkan keberangkatan pertama, Batik Air bernomor ID-6692 mengudara pada 06.00 WIB dengan Airbus 320-200. Pesawat ini menuju Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Samarinda (AAP).

"Lion Air Group menyatakan seluruh operasional dijalankan menurut standar operasional prosedur (SOP). Perusahaan tetap mengedepankan faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan (safety first) penerbangan," kata Danang dalam keterangannya, Minggu (29/3/2020).

Di sini, Batik Air memunyai 24 frekuensi penerbangan setiap hari pergi pulang (PP) di Yogyakarta Kulonprogo. Batik Air melayani empat kota tujuan domestik, yakni bandara CGK dan Halim Perdana Kusuma (HLP) Jakarta, Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur (AAP) Samarinda, dan Bandar Udara Tjilik Riwut, Pahandut, Kalimantan Tengah (PKY) Palangkaraya.

Sementara Lion Air, memiliki 46 frekuensi penerbangan setiap hari pergi-pulang (PP) di Yogyakarta Kulonprogo, melayani 14 kota tujuan domestik. 14 kota tersebut meliputi, Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Pontianak, Tarakan, Makassar, Denpasar, Mataram.

Ketersediaan jaringan Lion Air dan Batik Air di YIA diharapkan dapat melengkapi perjalanan udara tujuan Yogyakarta secara langsung (non-stop) maupun penerbangan lanjutan (connecting flight).
"Perpindahan operasional menandai YIA sebagai bandar udara kedua di Yogyakarta dan bandar udara kelima di kawasan Jogja Solo Semarang (Joglosemar) yang dilayani Lion Air Group untuk penerbangan sipil komersial," katanya.

Di Bandar Udara Internasional Adisutjipto sendiri, Lion Air beroperasi sejak November 2002, sementara Batik Air mulai beroperasi sejak Maret 2014.
Lion Air Group menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh tamu atau penumpang (pelanggan setia), pemerintah setempat, PT Angkasa Pura I dan seluruh pihak atas beroperasinya secara penuh Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulonprogo.

Dalam kaitan perpindahan di YIA, guna memberikan kenyamanan dan menambah pengalaman terbang, Lion Air tetap mengoperasikan Boeing 737-800 Next Generation (NG) bekapasitas 189 kelas ekonomi dan Boeing 737-900ER dengan 215 kursi kelas ekonomi. Armada generasi modern Lion Air sudah dilengkapi interior kabin terbaru.

Beberapa pesawat sudah terpasang Lion Entertainment, fasilitas Lion Air dalam menyediakan hiburan (inflight entertainment) ketika melakukan penerbangan guna memberikan pengalaman terbang semakin menyenangkan. Konten yang disediakan dalam W-IFE dari AirFi Indonesia sangat beragam dan menarik, antara lain film-film (Hollywood, Bollywood, Korea, Mandarin, Indonesia), video untuk anak-anak, majalah, permainan, percakapan pesan singkat dalam kabin (chat onboard) serta fitur unggulan yang lain.

Batik Air memberikan pengalaman terbaik setiap tamu berkesan selama penerbangan dengan salah satu armada terbaru Airbus 320-200CEO atau Airbus 320-200NEO menawarkan berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kelas ekonomi, Boeing 737-900ER (12 kelas bisnis dan 168 kelas ekonomi), Boeing 737-800NG (12 kelas bisnis dan 150 kelas ekonomi). Seluruh armada dilengkapi inflight entertainment (audio video on demand) di setiap kursi, jarak antarkursi (seat pitch) lega, serta sajian makanan (inflight meals).

Editor: Surya