Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Viral, Guru Besar FK UI Minta Jokowi Terapkan Local Lockdown
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 27-03-2020 | 14:48 WIB
barikade-lodkdown_jpg2.jpg Honda-Batam
Ilustrasi penutupan wilayah. (Foto: CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Siti Setiati menyarankan Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan karantina wilayah secara terbatas atau local lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) semakin meluas.

Siti berpendapat local lockdown sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Langkah itu diharapkan dapat memutuskan rantai penularan infeksi baik di dalam maupun di luar wilayah.

"Karantina wilayah disarankan dilakukan selama minimal 14 hari, di provinsi-provinsi yang menjadi episentrum (zona merah) penyebaran COVID-19 atau daerah lain dengan berbagai pertimbangan. Pelaksanaan local lockdown ini dilakukan," tulis Siti dalam surat tertanggal 26 Maret 2020 itu.

Saran itu menjadi satu di antara tujuh imbauan yang disampaikan Siti kepada Jokowi lewat sebuah surat yang bocor ke publik dan beredar di media sosial.

Selain lockdown, Dosen Fakultas Kedokteran UI itu juga mengimbau Jokowi untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) yang cukup untuk kebaikan para tenaga medis. Dia mengakui Jokowi telah memulai hal ini, tapi ia mengingatkan kebutugan APD pada saat ini bisa meningkat sewaktu-waktu.

Siti juga mengusulkan tindakan tegas bagi pelanggar kebijakan tinggal di rumah. Dia menyebut 500 akademisi dunia setuju social distancing saja tidak cukup.

"Denda dan hukuman penjara diberikan bagi pelanggar peraturan (individu dan perusahaan) di New South Wales, Australia. Ketidakdisiplinan pembatasan sosial di Italia dan Iran menyebabkan peningkatan jumlah kesakitan dan kematian drastis," tuturnya.

Siti juga meminta Jokowi menaruh perhatian pada fasilitas kesehatan. Dia berpendapat perlu dibedakan rumah sakit corona dengan rumah sakit umum. Begitu pula dengan penempatan ODP di rumah dan PDP di rumag sakit rujukan.

"Fasilitas kesehatan kita tidak siap. Selain itu, ketersediaan alat bantu pernapasan hanya terbatas di beberapa RS saja, menyebabkan case fatality rate (CFR) yang tinggi, jauh di atas Tiongkok," tuturnya.

Dia juga meminta Jokowi memperbaiki koordinasi antarinstansi agar penanganan corona lebih terarah. Selain itu, ia juga mengimbau agar seluruh kebijakan dibuat berdasarkan bukti dan melibatkan para pakar.

CNNIndonesia.com telah berusaha memverifikasi dokumen itu ke Siti. Begitu pula Humas FKUI Adi Nugraha. Namun belum kunjung ada balasan dari yang bersangkutan.

Sementara Dekan FK UI Ari Fahrial mengonfirmasi ada beberapa guru besar yang meminta Jokowi melakukan lockdown. Namun dia bilang seharusnya saran itu disampaikan secara resmi dari institusi UI kepada Jokowi.

"Betul, tapi jalurnya melalui dekan dan diteruskan ke rektor. Tapi draf sudah bocor," kata Ari kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Jumat (27/3/2020).

Hingga Kamis (26/3), sebanyak 27 provinsi memiliki kasus positif Virus Corona. Jakarta menjadi kota yang terparah dengan 515 kasus.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani