Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemkab Karimun Dibuat Pusing atas Kepulangan Ribuan TKI dari Malaysia
Oleh : Freddy
Minggu | 22-03-2020 | 19:04 WIB
pelabuhan_karimun1.jpg Honda-Batam
Pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun (Foto: Freddy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Tanjungbalai Karimun membuat Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun pusing.

Apalagi kepulangan TKI tersebut dalam jumlah ribuan orang ke Indonesia disaat masyarakat sedang dirisaukan dengan virus Corona.

Dari Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, di pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun sejumlah pihak yang berkompeten seperti dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), KSOP, Polsek Tanjungbalai Karimun,Dinas Kesehatan dan Imigrasi terlihat bersiap-siap menanti kedatangan kapal feri dari Malaysia dan Singapore.

Dari data yang ada, untuk hari Minggu (22/3/2020) ini saja ada 10 trip kapal feri dari Pelabuhan Kukup Malaysia dan pelabuhan Putri Habour yang akan merapat di Pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun.

Dan kapal yang terakhir masuk dari Malaysia ke pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun kemungkinan ada yang sampai sore atau malam hari.

Tentunya bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan ke daerah lain dipastikan akan terdampar di Tanjungbalai Karimun dan kemana mereka mau ditampung atau menginap .

Ketua Satgas virus Corona Kabupaten Karimun, Muhammad Firmansyah mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun bersama pihak- pihak terkait seperti KKP, KSOP, Polsek Pelabuhan, Dinas Kesehatan,dan Imigrasi.

Menurutnya, Pemerintah Daerah bersama pihak-pihak terkait tersebut telah mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi virus Corona.

"Para petugas sudah standby di dala. Pelabuhan dan begitu kapal merapat ke jeti ,petugas terkait langsung masuk kedalam kapal feri untuk melakukan pengecekan penumpang dengan scanner infrared sebelum penumpang naik ke pelabuhan." Beber Muhammad Firmansyah yang juga sebagai Sekda Karimun.

Selain dilakukan pengecekan dengan infrared, kata Firmansyah, penumpang wajib mengisi healty card warna kuning yang terdiri dari nama lengkap, alamat, nomor handphone dan tujuan kemana.

Untuk lebih memastikan para penumpang tersebut dalam kondisi sehat atau tidak sakit, Muhammad Firmansyah mengatakan bahwa selama di dalam terminal mereka di cek lagi menggunakan termo scanner.

Ditambahkan Muhammad Firmansyah, para TKI yang pulang ke Indonesia melalui pelabuhan internasional Tanjungbalai Karimun ,tidak semuanya penduduk Kabupaten Karimun,tetapi mereka hanya transit saja dan melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru, Selat Panjang, Dumai, Tanjung Samak , belakang Padang, Tembilahan.

Ungkap Muhammad Firmansyah, kepada penumpang yang melanjutkan perjalanan maupun penumpang asal Kabupaten Karimun dihimbau untuk melakukan karantina mandiri sesampainya ditujuan selama 14 hari lamanya.

Selanjutnya jika ada penumpang yang ada memiliki gejala Covid-19, Muhammad Firmansyah mengatakan sudah ada dipersiapkan ruang isolasi sementara di Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjungbalai Karimun.

Muhammad Firmansyah menegaskan bahwa Bupati Karimun Aunur Rafiq telah menginstruksikan pada seluruh Camat, Lurah, Kades, RT dan RW di wilayah masing-masing untuk memantau warganya yang baru pulang dari perjalanan luar negeri maupun dari dalam negeri.

Editor: Surya