Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisah Pilu Penggusuran Pasar Induk Jodoh

Suaminya Diciduk Satpol PP, Risa: Tolong Jangan Pisahkan Bayi Saya dengan Ayahnya
Oleh : Putra Gema
Selasa | 10-03-2020 | 16:52 WIB
risa-dan-bayinya.jpg Honda-Batam
Risa (22), seorang ibu beranak satu yang harus pisah dari suaminya karena diciduk Satpol PP saat penggusuran Pasar Induk Jodoh, Selasa (10/3/2020). (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bayi yang baru berumur 10 hari turut menjadi korban penggusuran Pasar Induk Jodoh, yang berlangsung pada Selasa (10/3/2020) pagi.

Dalam penggusuran Pasar Induk Jodoh, Pemko Batam menurunkan kekuatan penuh sebanyak 845 personel gabungan yang terdiri dari 450 personel Satpol PP, 90 personel TNI, 205 anggota Polisi dan 100 personel Ditpam BP Batam.

Penggusuran yang berlangsung ricuh ini pun menyisahkan kepedihan mendalam bagi salah satu keluarga kecil yang baru mulai menata rumah tangganya di reruntuhan bangunan Pasar Induk Jodoh.

Salah satunya Risa (22), wanita kelahiran Padang. Dia memulai kehidupannya di Kota Batam bersama Chandra yang tidak lain adalah suaminya. Mereka berpindah dari Medan ke Kota Batam untuk menata kehidupan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Namun bukannya lebih baik, mereka hanya mampu tinggal di reruntuhan Pasar Induk Jodoh yang empat belas tahun lalu sempat dicita-citakan menjadi ikon Kota Batam. "Sejak 2019 kami ke Batam, dan kami dianugrahi seorang anak laki-laki bernama Gevariel Febrian Siregar," kata Risa di bawah reruntuhan Pasar Induk Jodoh.

Namun, hari ini adalah hari kelam bagi mereka, Chandra yang merupakan ayah dari Gevariel Febrian Siregar diamankan pihak Satpol PP saat penggusuran berlangsung.

Diakui Risa, dirinya bahkan tidak mengetahui alasan pihak Satpol PP mengambil tindakan pengamanan kepada Chandra. Pada saat kejadian, dirinya melihat Chandra diamankan ketika bentrokan berlangsung.

Padahal, pada saat itu Chandra tidak mengambil tindakan apapun, Chandra saat itu hanya melihat gerakan massa yang terlibat bentrokan dengan Satpol PP Kota Batam.

"Gimana-lah nasib kami pak, Chandra cuman yang bisa menjaga kami. Sekarang kami tidak tau dia di mana?" ungkapnya sambil menangis.

Diungkapkannya, anaknya yang masih berumur 10 bulan saat ini sangat membutuhkan sosok seorang ayah. Tidak muluk-muluk, dirinya hanya meminta agar sang suami dapat kembali ke dalam keluarga kecilnya.

"Kami saja selama di sini tinggal tanpa listrik, suami saya kerja kuli cabai. Saya cuman minta suami saya dipulangkan mas, tidak muluk-muluk, bagaimana kami malam ini kalau suami saya tidak kembali," harapnya.

Sampai dengan saat ini, diketahui 2 orang yang diamankan ini telah digelandang ke Polresta Barelang terkait bentrokan yang terjadi dalam penggusuran Pasar Induk Jodoh. Namun hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Kepolisian terkait diamankannya 2 orang tersebut.

Editor: Gokli