Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PM Singapura Janji Atasi Kekhawatiran Pekerja
Oleh : Redaksi/Mg
Selasa | 01-05-2012 | 13:09 WIB
Lee_Hsien_Loong.jpg Honda-Batam

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Foto:batamtoday

SINGAPURA, batamtoday - Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong berjanji akan mengatasi kekhawatiran pekerja terkait persoalan upah minimum dan tabungan CPF yang dianggap tidak cukup jika inflasi terus meningkat. 

"Kami akan memikirkan persoalan upah rendah dan besaran CPF yang dianggap tidak cukup ditengah laju inflasi yang ada. Pemerintah akan terbuka untuk mencari solusi terhadap persoalan-persoalan itu," kata Lee Hsien Loong di depan sekitar 1500 anggota serikat pekerja saat perayaan May Day 2012, Selasa(1/5/2012). 

Selama ini pekerja di Singapura menggantungkan masa tuanya dari tabungan CPF. Sementara laju inflasi tiap tahun cukup besar sehingga kemungkinan akan membuat besaran penerimaan CPF yang akan dicairkan saat pensiun tidak akan cukup menanggulangi kebutuhan hidup pekerja. Disisi lain, kaum pekerja, terutama sektor informasi dihadapkan dengan minimnya upah bulanan. 

Menanggapi hal itu, Lee Hsien Loong akan membuat program baru untuk merangkul berbagai pihak, termasuk kalangan pengusaha untuk sama-sama memikirkan kesejahteraan pekerjanya. Komunikasi tripartit sangat diperlukan, agar Singapura tetap menjadi patron negara sejahtera di Asia Tenggara. 

"Tujuannya sama, kami ingin memperjuangkan masyarakat Singapura bisa sejahtera hingga anak cucu mereka," tuturnya. 

Putra Lee Kwan Yew itu optimis negeranya mampu menjawab persoalan pekerja. Beberapa strategi saat ini telah disiapkan, bahkan sebagian telah dijalankan. 

"Kesejahteraan pekerja, adalah kesejahteraan Singapura. Karena klas terbanyak di Singapura adalah masyarakat pekerja," tuntasnya.