Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemda Belum Tahu Rencana Observasi 74 WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess ke Natuna
Oleh : Kalit
Jumat | 21-02-2020 | 10:16 WIB
kapal-pesiar-diamond1.jpg Honda-Batam
Dua penumpang kapal pesiar Diamond Princess di perairan Jepang yang dinyatakan positif virus corona dilaporkan meninggal (AP Photo/Eugene Hoshiko)

BATAMTODAY.COM, Natuna - Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, kemungkinan besar 74 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess akan diobservasi lagi di Natuna, Kepulauan Riau.

Saat ini ada 74 dari 78 WNI kru kapal yang negatif virus corona atau covid 19. Sementara empat orang lainnya telah dinyatakan positif virus corona sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit Jepang.

Menanggapi rencana tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Rizal Rinaldi mengaku belum tahu sama sekali.

"Emang ada? belum ada pemberitahuan tuh," ujar Rizal, saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, Kamis (20/2/2020) malam.

Ia berharap pemerintah pusat tidak lagi menetapkan Kabupaten Natuna sebagai kawasan observasi virus corona. Menurutnya, pola penanganan sudah ada dan sudah bisa diterapkan, sehingga untuk lokasi observasi bisa ditempatkan dimana saja.

"Sebaiknya tidak di Natuna lagi, kan sudah ada pola Penanganan Covid 19 Natuna yg bisa dibawa kemana-mana," papar Rizal.

Ditambah Rizal, terkait penetapan kawasan observasi virus Covids 19, berharap kepada Pemerintah pusat untuk mengalihkan wacana Natuna kelokasi lain,misalnya di Pulau Galang,Batam yang pada masa dulu pernah menjadi lokasi pengasingan warga negara Vietnam.

"Pulau Galang, pulau bersejarah tempat penampungan pengungsi Vietnam beberapa waktu yang lalu," paparnya.

Ketua DPRD Natuna, Andes juga mengaku belum mendapat informasi rencana pemerintah untuk melakukan obesvasi 74 WNI dari kapal Diamond.

"Belum dapat info, kita akan cari tahu dulu ya," tutur Andes melalui pesan singkat.

Andes juga berharap, kebijakan pemerintah pusat untuk penetapan Natuna menjadi kawasan observasi penanganan kasus virus Covids 19 kedua kalinya dapat dikaji lagi.

Dijelaskan Politikus Dari Partai PAN ini, Natuna saat ini telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional dan proses pengajuan Geopark internasional, selain menyimpan kekayaan gas, laut Natuna juga kaya dengan ikan ikannya dan mempunyai nilai jual wisata berskala internasional.

"Kerja keras menetapkan Natuna jadi kawasan Geopark Nasional melibatkan semua elemen, termasuk peran pemerintah pusat, provinsi, daerah dan masyarakat Natuna. Akibat dijadikan sebagai kawasan observasi virus Covids 19, ditakutkan membuat periwisata hancur," ujarnya.

Editor: Yudha