Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demi Regenerasi, Ansar Ahmad Diminta tidak Maju dalam Pencalonan Ketua DPD Golar Kepri
Oleh : CR2
Jum\'at | 21-02-2020 | 09:52 WIB
taba-iskandar111.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Taba Iskandar, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD Golkar Kepri. (Foto: Asyri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Jelang Musda Partai Golkar tahun 2020, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kepri, H. Taba Iskandar, mengungkapkan, jika Ansar Ahmad kembali maju manjadi calon Ketua DPD I Golkar Kepri akan menghambat kaderisasi serta regenerasi dalam Partai Golkar.

"Jika Ansar masih ngotot mencalonkan lagi untuk ketua Golkar DPD I Kepri, ini sama dengan pembunuhan terhadap demokrasi dan kaderisasi serta regenerasi dalam partai Golkar. Oleh karena itu Anshar diminta meletakkan jabatan tersebut yang sudah dia pegang selama tiga periode," ungkap Taba saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, Jumat (21/2/2020).

Ditambahkannya lagi, Golkar saat ini butuh penyegaran. Dengan adanya regenerasi yang baru sehingga kaderisasi akan berjalan, dengan tujuan dinamika partai akan berjalan secara kondusif.

"Dengan demikian rakyat akan bisa menilai bahwa partai Golkar menampakkan kedewasaannya dengan mempraktekkan demokrasi secara sehat dan bermartabat," ujar Taba yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD Golkar Kepri.

Menurutnya, sebagai partai yang besar, Golkar memiliki slogan/tagline 'Suara Golkar Suara Rakyat'. Jangan sampai kepercayaan rakyat hilang karena tidak ada demokrasi dalam kepemimpinan Golkar.

Taba Iskandar juga mengatakan bahwa Golkar selama ini sudah dewasa dalam mempraktekkan demokrasi secara sehat dan bermartabat. Golkar juga merupakan partai yang sangat berpengalaman dapat mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya.

"Yang jelas, jika Ansar tidak maju lagi, inilah demokrasi partai yang bermartabat yang maju dan disegani. Serta partai yang menjadi besar dan dicintai oleh rakyat, sehingga partai Golkar betul-betul menampakkan jati diri sebagai yang berpengalaman yang modern dan demokratis," tutup Taba.

Editor: Yudha