Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kota Kuala Lumpur Memanas

75 Ribu Massa Bersih 3.0 Berhasil Tembus Barikade Polisi
Oleh : Redaksi/Mg
Sabtu | 28-04-2012 | 14:26 WIB

KUALA LUMPUR, batamtoday - Penjagaan ketat yang dilakukan Polis Diraja Malaysia (PDRM) sepertinya tak berarti apa-apa bagi aktivis dan simpatisan gerakan Bersih 3.0. Sejumlah titik menuju Dataran Merdeka di Kuala Lumpur yang dijaga ketat PDRM, berhasil ditembus massa yang datang dari berbagai penjuru. 

 

Informasi terbaru yang dihimpun batamtoday dari situs resmi Bersih 3.0.org, massa sengaja dipecah untuk menembus ketatnya penjagaan polisi. Sejumlah titik di sekitar Kuala Lumpur benar-benar berubah jadi kuning oleh atribut aktivis dan simpatisan Bersih. 

"Saat ini diperkirakan sudah 75000 massa yang berhasil mendekati Dataran Merdeka, mereka membentuk kerumunan di Jalan Tun Perak (dari Masjid Jamek ke Dataran Merdeka), Lebuh Pasar Besar (dekat DBKL) dan Masjid Negara," tulis Bersih3.0.  

Salah satu koordinator massa yang juga anggota komite BErsih, Chin Abdullah, sempat melakukan orasi di Jalan Tun Perak. Ia meneriakkan pemilu yang bersih dan adil di Malaysia. 

"Kami telah berhasil sampai ke Dataran Merdeka. Kami mengirimkan pesan ke Komisi Pemilihan bahwa rakyat menginginkan pemilihan yang bebas dan adil," katanya, disambut teriakan Bersih oleh massa yang menyesaki lokasi tersebut. 

Sekitar pukul 14.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB, massa yang terkonsentrasi di tiga titik tersebut semakin banyak. Jumlah mereka terus bertambah. 

Mereka dihadapkan dengan barikade PDRM yang benar-benar menutup akses ke Dataran Merdeka. Kawat berduri menjadi pemisah antara massa dengan polisi. 

Beberapa titik jalan yang menghubungkan kota-kota lain dengan Kuala Lumpur tak luput dari penjagaan ketat. Hal ini untuk mencegah massa bertambah banyak. Namun langkah PDRM tersebut sepertinya sia-sia, karena massa yang datang dengan sporadis berhasil menembus titik-titik yang dijaga. Mereka kini makin mendekati Dataran Merdeka. 

Direktur Human Right Watch, Phil Robertson, berpendapat bahwa aksi massa di Kuala Lumpur kali ini adalah ujian rakyat Malaysia menuju negara yang lebih demokratis. 

"Hari ini adalah ujian utama bagi kebebasan dasar di Malaysia, mulai dengan hak untuk aksi damai, pertanyaan besar adalah apakah polisi Malaysia akan mengizinkan acara 3.0 Bersih berlangsung tanpa pelecehan atau kekerasan,"katanya. 

Sekitar 15 menit lalu sebelum berita ini diunggah, PDRM akhirnya menyemprotkan water canon ke arah massa. Mereka mengusir, karena dianggap makin dekat dengan Dataran Merdeka yang menjadi kawasan terlarang. 

Sementara itu, di dekat Masjid Negara, Anwar Ibrahim terlihat berada ditengah-tengah massa. Ia meneriakkan kepada pemerintah, bahwa hari ini adalah bukti rakyat Malaysia tidak mentolelir politik kotor.