Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menkes Sebut 34 Pasien Suspect Negatif Virus Corona
Oleh : Irawan
Senin | 03-02-2020 | 15:52 WIB
terawan_menkes1.jpg Honda-Batam
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebut, sebanyak 34 pasien suspect atau terduga dinyatakan negatif terkena virus corona. Hal tersebut disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR.

"Sampai dengan tanggal 2 Februari 2020 tidak ditemukan yang positif Novel Coronavirus 2019 pada 34 sampel yang diperiksa," ujar Terawan di ruang rapat Komisi III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Sampel terdiri 27 warga negara Indonesia (WNI) dan 7 warga negara asing (WNA). Pemeriksaan dilakukan di laboratorium Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Pusat Kesehatan Kemenkes.

"Seperti kita ketahui bahwa Puslitbang Biomedis Balitbangkes merupakan sebuah laboratoruim BSL3 yang terakreditasi oleh WHO," ujar Terawan.

Pemerintah disebutnya juga telah melakukan upaya deteksi dini, yang dilakukan di setiap pintu masuk ke Indonesia, seperti pelabuhan dan bandara. Kemenkes juga menggunakan alat-alat yang dapat mendeteksi orang yang diduga membawa virus Corona.

"Tersedia dan berfungsinya sudah dilakukan pengecekan 195 thermal scanner di 135 pintu masuk negara," ujar Terawan.

Dari sisi kesiapan fasilitas kesehatan, ia menjelaskan bahwa sudah ada 100 rumah sakit rujukan yang diklasifikasikan sebagai rumah sakit rujukan nasional, provinsi, dan regional. Kesemuanya disebut Terawan telah siap menangani pasien terjangkit virus corona.

Terdapat tiga rumah sakit rujukan nasional yang disebut Terawan, yakni Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, RSPAD Gatot Subroto, dan RS Persahabatan.

"Diperlukan evaluasi dan penetapan kembali RS rujukan penyakit emerging, yang belum kuat akan kami lakukan penguatan agar semua sama dengan kesiapsiagaan," ujar Terawan.

Bukan Corona
Dalam kesempatan itu, MenkesTerawan Agus Putranto menyebut, sebanyak 238 WNI sedang menjalani masa observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Adapun tiga WNI gagal dievakuasi karena tak lolos screening atau penyaringan dari Pemerintah Cina.

Terawan menjelaskan, tak lolosnya tiga WNI itu karena mengacu pada kaidah dan aturan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam aturan disebutkan, setiap orang yang sedang mengidap penyakit apapun tidak boleh keluar dari wilayahnya. Sehingga tidak harus terkena penyakit Corona.

"Mau sakit apapun tidak boleh diberangkatkan (evakuasi). Mau ibaratnya sakit mata itu tidak boleh, karena itu ketentuan dari WHO," ujar Terawan.

Sedangkan, empat WNI tidak ikut evakuasi karena mereka disebut tak ingin pergi dari sana. Keempatnya, telah membuat surat pernyataan tidak dievakuasi kepada pemerintah.

"Empat orang mengundurkan diri karena merasa nyaman di Wuhan, Provinsi Hubei dan mereka menyampaikan surat pernyataan," ujar Terawan.

Adapun 238 WNI di Natuna, mereka akan diobservasi selama 14 hari. Kabar terbaru yang disampaikan Terawan, WNI di sana sedang dalam keadaan baik.

Namun, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap WNI di sana. Ia berharap, mereka dapat nyaman berada di Natuna selama 12 hari ke depan.

"Mudah-mudahan ini berjalan baik, 14 hari di,sana, WNI di sana dapat menyelesaikan masa observasi ini dengan baik. Semua doa saya mereka bisa kembali ke keluarganya," ujar Menkes.

Editor: Surya