Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pesawat Batik Air dari Wuhan Ternyata Hanya Membawa 238 WNI, 7 Orang Ditinggal
Oleh : Putra
Minggu | 02-02-2020 | 12:32 WIB
batik_air_wuhan_turun1.jpg Honda-Batam
Sejumlah WNI diarahkan untuk naik ke pesawat milik AU (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pesawat Batik Air jenis Airbus A330 ID8618 yang bertolak dari Wuhan China pada pukul 04.30 WIB dan tiba di Bandara Intenasional Hang Nadim Internasional Batam pada Pukul 08.30 WIB, ternyata hanya membawa 238 dari 250 WNI.

Berdasarkan informasi yang beredar, tujuh orang tertinggal di Wuhan, dimana tiga diantaranya positif terjangkit Virus Corona dan tiidak lolos screening pemerintah China, sedangkan 4 lain dengan alasan lain.

Saat dievakuasi dari Wuhan dan tiba di Bandara Hang Nadim Batam, WNI yang dievakuasi tanpa menggunakan baju khusus, hanya tim evakuasi saja yang menggunakan baju khusus.

Ketika ratusan penumpang WNI termasuk tim evakuasi turun dari pesawat tersebut, terlihat puluhan tim evakuasi menggunakan seragam khusus berwarna putih.

Namun, dalam pantauan BATAMTODAY.COM, pakaian khusus tersebut tidak turut dipergunakan kepada 238 WNI yang berasal dari Wuhan, Hubei, China.

Ketika turun dari pesawat, ratusan WNI ini langsung disemprotkan disinfektan pada sekujur tubuh dan barang bawaannya. Hal ini untuk mengantisipasi virus Corona yang sedang mewabah di Wuhan.

Setelah melalui pemeriksaan kesehatan, Ratusan WNI ini langsung diberangkatkan menuju Ranai, Natuna melalui Bandara Raden Sajad.

Mereka diberangkatkan menggunakan dua pesawat TNI-AU boing 737-400 dan satu pesawat Hercules C-130 pada Pukul 10.45 WIB.

Ketiga pesawat ini juga telah dilengkapi dengan tenaga medis, namun belum diketahui secara pasti jumlah dokter dan perawat yang ikut dalam masing-masing pesawat.

Nantinya, 250 WNI dan juga tim yang menjalankan operasi evakuasi ini akan dikarantina dan dilakukan observasi kesehatan selama 14 hari.

Namun, evakuasi ratusan WNI ini masih menuai pro kontra dari masyarakat Natuna. Hingga saat ini evakuasi 250 WNI ini juga masih mendapatkan penolakan dari masyarakat Ranai. Hal ini dikarenakan dikhawatirkan virus mematikan tersebut mewabah kepada masyarakat.

Ribuan masyarakat pun sampai dengan saat ini masih tetap melakukan aksi unjuk rasa di depan halaman Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Ranai dan juga di halaman DPRD Natuna.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Harry Goldenhardt ketika ditemui di Bandara Internasional Hang Nadim Batam mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan dialog kepada masyarakat terkait operasi evakuasi ini

"Karena langkah yang diambil pemerintah saat ini sudah melalui perhitungan dan pengkajian yang betul-betul matang," tegasnya.

Editor: Surya