Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Kunjungan Wisman Jadi Salah Satu Faktor Penyusunan Kuota Impor 2020
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 29-01-2020 | 12:52 WIB
Deputi-BP.jpg Honda-Batam
Deputi Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad. (Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam menyebutkan target kunjungan wisata mancanegara (Wisman), dan wisatawan lokal menjadi salah satu poin dalam penyusunan jumlah kuota impor 2020, yang telah disetujui Kepala BP Batam Muhammad Rudi.

Deputi Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad, mengungkapkan dalam penyusunan kuota induk juga sangat memperhatikan kebutuhan wisatawan.

Sudirman menambahkan, perhitungan kebutuhan impor tidak bisa hanya menghitung jumlah penduduk, 1,3 juta jiwa. Namun, harus memperhatikan wisatawan yang masuk Batam, lebih dari 2 juta.

"Kebutuhan wisatawan ini juga kita hitung. Sehingga kebutuhan pemasukkan barang harus menghitungkan wisatawan," ujarnya, Rabu (29/01/2020).

Tidak hanya itu, dalam menyusun kuota impor pihaknya memperhitungkan kebutuhan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Nantinya dalam realisasi, direktorat lalu lintas barang akan kembali melakukan pengecekan jumlah import produk yang sudah ditetapkan.

"Jangan sampai barang itu berlebihan dan tidak dibutuhkan," tuturnya.

Sementara itu terkait barang impor di Indonesia yang 77 persen transit lewat Batam. Menurutnya kondisi itu tidak ditampik ada pengaruh status kota wisata selain industri.

"Perkiraan saya tak mungkin mereka setiap tahun melakukan pengiriman barang sampai 45 juta kali. Tetapi data statistik nasional kita dari 57,9 juta pengiriman barang dari luar negeri ke Indonesia 2019, 77,7 persen transit di Batam. Ada 45 juta pengiriman dari luar negeri via Batam," lanjutnya.

Sudirman menambahkan, BP Batam akan mengechek kembali kuota barang-barang impor dari Batam yang jumlahnya, 45 juta pengiriman. Atas dasar itu juga, BP Batam mendorong para pelaku UKM online di Batam membentuk asosiasi.

"Hal ini untuk memastikan berapa orang yang terlibat dan omset pengirimannya," tutupnya.

Di tempat yang sama, Kasubdit Perdagangan Direktorat Lalu Lintas Barang, BP Batam, Yani Alkindi, mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi kuota impor. Reseler secara teknis dievaluasi dari sisi kuota.

"Permohonan para importir untuk beberapa hari juga dievaluasi. Terutama untuk impor yang jenis HS Code. Seperti sepatu, tas, kaos kaki, dan tekstil," tambahnya.

Editor: Chandra