Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gas Melon Langka di Bintan, Warga Meradang
Oleh : Syajarul Rusydy
Senin | 27-01-2020 | 11:40 WIB
antrian-gas1.jpg Honda-Batam
Masyarakat Bintan mengantri gas melon. (Foto: Syajarul)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Gas subsidi 3 kg atau gas melon saat ini langka di Bintan. Diduga penyalurannya tidak tepat sasaran, sehingga masyarakat kesulitan untuk mendapatkannya.

"Kemana gas, susah kali carinya. Banyak pangkalan selalu kosong," kata Topo, salah seorang warga Kijang, Topo, Senin (27/1/2020).

Ia mengatakan pernah mendengar ada penambahan kuota gas, tapi kenyataan di lapangan gas melon kerab kosong, baik di pangkalan maupun di pertamina.

"Harusnya SPBE lebih tegas menyalurkan gas melon, sesuai dengan peruntukannya. Jangan sembarangan dikasih kepada orang yang tidak tepat, demi meraup untung lebih," ujar Topo kesal.

Tepat sasaran yang dimaksud Topo adalah penerima gas untuk rumah tangga, bukan pengusaha rumah makan ataupun kedai kopi.

"Mereka para pengusaha makanan atau minunan itu, semestinya tidak lagi menggunakan gas subsidi. Harusnya sudah menggunakan gas non subsidi," kata Topo.

Sementara warga lainnya menduga penyebab langkanya gas melon ini disebabkan pengkalan ataupun pertamina yang sengaja menjual kepada para pelaku usaha makanan ataupun minuman.

"Kalau pemakaian untuk rumah tangga, itu paling banyak menggunakan gas 2 tabung sampai 3 tabung dalam sebulan. Beda dengan orang yang berjualan, bisa menghabiskan 2 tabung dalam sehari," kata dia.

Ia berharap pemerintah setempat dan penegak hukum dapat memberikan teguran keras terhadap SPBE. Agar lebih bijak lagi dalam menyalurkan gas melon kepada masyarakat.

"Kalau bisa jangan dikasih, orang yang belinya lebih dari satu dalam sehari. Biar gas tidak langka, dan kami para ibu rumah tangga tidak kesulitan untuk membeli gas," timpalnya.

Editor: Yudha