Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Pendapat Dr Yaacob Soal Media Online
Oleh : Redaksi/Mg
Selasa | 24-04-2012 | 11:24 WIB
Menteri_Informasi_dan_Komunikasi_Singapura,_Yaacob_Ibrahim.jpg Honda-Batam

Menteri Informasi dan Komunikasi Singapura, Dr Yaacob Ibrahim. Foto:Emeritius

SINGAPURA, batamtoday - Menteri Informasi dan Komunikasi Singapura, Dr Yaacob Ibrahim mengapresiasi perkembangan media online. Setidaknya dalam satu dasar warsa terakhir, jumlah pembaca media online mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini tentu saja sejalan dengan perkembangan tehnologi internet yang fantastis.

"Peningkatan kebutuhan informasi membuat media harus berinovasi untuk memanjakan pembacanya, jarak antar laporan dan kecepatan informasi itu disajikan menjadi satu hal yang sangat penting," kata Dr Yaacob dikutip dari lama Emeritius, Selasa (24/4/2012).

Menurut Yaacob, peningkatan jumlah pembaca online ini bahkan membuat media tradisional (koran dan majalah) turut memperkuat divisi online mereka. Mereka akan mengatur ritme isu, kapan disajikan pada edisi konvensional mereka dan kapan diterbitkan secara cepat melalui media online. 

"Ritme ini sangat diperlukan, sehingga pembaca akan merasa semakin tergantung dengan isu yang disajikan," katanya saat mengisi diskusi mengenai media di Singapura, Senin(23/4/2012). 

Tidak hanya itu, menteri yang juga loyal terhadap pemerintahan Lee Hsien Loong ini berpendapat, saat ini juga diperlukan media pembanding. Agar isu yang muncul di tengah masyarakat tidak seragam dan normatif. Sebagaimana yang terjadi di Singapura, media online pembanding yang selalu menyajikan pandangan lain adalah Emiritius dan Citizen Online. 

"Yang terjadi bukan kesenjangan isu dan sajian, tapi sebuah pandangan berbeda. Media pembanding seperti ini cukup diperlukan untuk membuat warna berbeda di tengah pembaca,  tentu saja harus mengikuti trek aturan yang ada, dengan kata lain saya ingin menyampaikan bahwa tidak sepakat dengan pandangan pemerintah bukanlah kejahatan asal kritik itu membangun," ujarnya. 

Jika perlu, media online tidak hanya sebagai wadah informasi, tapi juga wadah diskusi. Dimana pembaca mampu berinteraksi dan mengemukakan pendapat mereka. Tentu saja dengan tetap dimoderasi, sehingga pandangan muncul tetap dalam trek dan tidak menyalahi aturan jurnalistik. 

"Dari sinilah akan lahir ide-ide yang membangun," pungkasnya.