Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Neraca Dagang RI di 2019 Defisit Hingga US$ 3,2 Miliar
Oleh : Redaksi
Rabu | 15-01-2020 | 11:53 WIB
perdagangan12.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi perdagangan.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Neraca dagang Indonesia sepanjang 2019 tercatat defisit US$ 3,2 miliar. Angka ini berasal dari ekspor setahun penuh yang sebesar US$ 167,5 miliar dan impornya sebesar US$ 170,72 miliar.

Demikian dilaporkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Defisit ini memang terbilang lebih kecil dibanding tekor neraca dagang 2018, namun terhitung masih cukup tinggi.

"Defisit 2019 lebih kecil dibanding defisit 2018," kata Suhariyanto.

Defisit neraca dagang berhasil ditekan lewat penurunan impor yang cukup dalam. Meski demikian, dibandingkan secara tahunan ekspor Indonesia sepanjang 2019 masih lebih kecil dibandingkan 2018.

Sementara impor berhasil ditekan dari US$ 188,7 miliar menjadi US$ 170,7 miliar.

Amerika Serikat, India, dan Belanja menjadi tiga negara yang paling defisit sepanjang 2019 neraca dagangnya terhadap Indonesia. Artinya Indonesia lebih banyak ekspor dibandingkan impor terhadap negara-negara tersebut.

Sementara negara-negara yang neraca dagangnya paling surplus terhadap Indonesia di 2019 adalah Australia, Thailand, dan China. Indonesia lebih banyak impornya dibanding ekspor terhadap ketiga negara tersebut.

Berikut data neraca perdagangan RI selama 2019

Januari: defisit US$ 1,16 miliar
Februari: surplus US$ 330 juta
Maret: surplus US$ 540 juta
April: defisit US$ 2,5 miliar
Mei: surplus US$ 210 juta
Juni: surplus US$ 200 juta
Juli: defisit US$ 60 juta
Agustus: surplus US$ 85 juta
September: defisit US$ 160 juta
Oktober: surplus US$ 161,3 juta
November: defisit US$ 1,33 miliar
Desember: defisit US$ 30 juta

Sumber: Detik.com
Editor: Yudha