Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

ACT Bergeser ke Natuna Bagikan 1.000 Ton Logistik untuk Masyarakat dan TNI
Oleh : Hadli
Sabtu | 11-01-2020 | 15:05 WIB
act-natuna.jpg Honda-Batam
Pengurus ACT foto bersama usai konfrensi pers akan mengirim logistik ke Natuna. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kawasan Natuna tengah menjadi buah bibir setelah kapal dari negara China mengawal kapal nelayan menangkap ikan secara ilegal di perairan tersebut.

Peristiwa ini meningkatkan tensi hubungan Indonesia dan China sebab tiap negara saling klaim dasar hukum laut Natuna yang juga berbatasan dengan Laut China Selatan.

Berdasarkan kondisi tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyatakan sikap dalam sebuah 'Aksi Bela Indonesia, Natuna Memanggil' sebagai bentuk konkret patriotisme dan nasionalisme, Jumat (10/01/2020).

Dalam acara konferensi pers ini, ACT akan mengirimkan bantuan sebesar 1.000 ton logistik kepada semua masyarakat dan pihak TNI beserta aparat yang bertugas di Natuna.

Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin menyatakan, sebagai anak bangsa yang mencintai negara ini, sudah sepatutnya masyarakat Indonesia menunjukkan sikapnya. "Kita harus tunjukkan kepada dunia bahwa tidak ada satu pun warga Indonesia ini yang tidak bersiap untuk menjadi tentara. Kita harus siap membela negara dari gangguan negara lain, seperti China. Kita harus selalu berada di belakang mendukung pertahanan negara, TNI, dan aparat-aparat negara lain," tuturnya.

Kondisi ini, tambahnya, merupakan momentum terbaik untuk memupuk persatuan di antara bangsa ini. Tidak boleh lagi negeri ini terjajah oleh negara lain lagi. ACT, katanya, adalah anak bangsa, maka berperan dan harus membantu melalui program-program untuk membawa semangat patriotisme ke semua elemen bangsa.

"Bangsa ini adalah bangsa besar, tidak ada alasan tidak tampil di depan. Kami keluarga besar ACT dan keluarga Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), mengajak semua elemen bangsa untuk membuktikan rasa patriotisme dan melakukan yang terbaik di garda depan," ungkapnya.

Ia mengatakan, di sisi lain, Natuna menyandang predikat yang sangat berat, yaitu sebagai pulau terdepan Indonesia. Penghasilan yang minim dan tak menentu, sebagian penduduk di Natuna hidup di garis kemiskinan. Padahal pulau ini memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dari laut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan katadata.co.id, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Natuna, mengalami fluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan. Angka tertinggi terjadi pada 2018 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 3,6 ribu dari sekitar 77 ribu jiwa.

Jumlahnya mengalami peningkatan sejak 2015. Pada tahun tersebut, jumlah penduduk miskin sebesar 3,2 ribu orang. Kemudian, bertambah menjadi 3,3 ribu jiwa pada 2016 dan 3,5 ribu jiwa pada 2017.

Ahyudin menambahkan, program bantuan yang dikirimkan ke masyarakat Natuna dan aparat yang membutuhkan menjadi spirit besar untuk mengurangi segala perselisihan yang ada.

"Spirit kami ini pula akan menjadikan seluruh relawan yang terlibat untuk siap menjadi pasukan bela negara jika diperlukan. Saat ini, kami memiliki lebih dari 400 ribu relawan yang tersebar di berbagai daerah. Tentu saja, kami akan bergerak sesuai dengan koridor yang telah ditentukan negara. Kami bersedia untuk berkoordinasi dengan negara dan TNI untuk turun ke jalan jika diperlukan," katanya.

Menurutnya, saat ini seluruh elemen Indonesia ditantang untuk menunjukkan rasa kecintaannya kepada negara kita yang besar. Dia pun mengajak menunjukkan rasa cinta kepada negara, harga diri bangsa ini, kata dia, ada di sikap semua masyarakat sebagai anak bangsa, jangan takut untuk bela negara dari negara asing.

Editor: Gokli