Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Total 84 Rumah Rusak dan Roboh Akibat Longsor di Kampung Belakang Pasar Induk Jodoh
Oleh : Hendra Mahyudi
Senin | 30-12-2019 | 15:20 WIB
korban-longsor-jodoh.jpg Honda-Batam
Warga terkena dampak longsor di kawasan kampung belakang Pasar Induk Jodoh berteduh tak jauh dari tenda pengungsian. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Total kurang lebih sekitar 84 rumah mengalami kerusakan, baik berat maupun ringan, akibat pergeseran tanah yang menyebabkan longsor di kawasan kampung belakang Pasar Induk, RT-004/RW-004, Kelurahan Tanjunguma, Kecamatan Sei Jodoh, Batam.

Kerusakan rumah yang terjadi pada Minggu (29/12/2019) pagi, akibat pergeseran dan keretakan tanah di kawasan kampung persis di belakang Pasar Induk tersebut, menelan 45 rumah dengan kondisi rusak parah, dan 39 rumah/kamar sewaaan lainnya mengalami imbas kerusakan baik parah maupun sedang.

"Kerusakan berat 45 rumah dan 39 rumah sewaan rusak berat maupun sedang. Yang jelas warga sekitar hingga saat ini tidak ada yang berani kembali tinggal di rumah mereka. Karena takut akan terjadi susulan lagi," papar Kepala Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau, Dolli Boniara yang dibenarkan oleh warga sekitar terkenal dampak bencana proyek tak jauh dari tempat tinggal mereka.

BACA: Insiden Longsor Tanah Timbunan di Seijodoh Hantarkan Suhartini Menghadap Illahi

Dolli menambahkan, hingga kini mereka turut mengimbau kepada para korban terkena dampak pengerjaan proyek ini, agar tidak kembali ke rumah mereka masing-masing, dikarenakan masih dalam situasi tanggap bencana.

"Ini demi menimalisir kejadian atau tidak terjadi korban kembali. Kawasan ini lumayan parah, semisalnya hujan maka akan bisa menyebabkan longsor kembali," terangnya.

Data yang didapat BATAMTODAY.COM di lapangan, kejadian tanah longsor di kawasan kampung Belakang Pasar Induk RT-004, RW-004, Kelurahan Tanjunguma ini juga turut memakan korban dari salah seorang warga sekitar.

Korban yang meninggal dunia atas nama Sarinah, umur 49 tahun. Yang bersangkutan meninggal dunia dipicu oleh shock akibat kejadian sehingga menderita serangan jantung mendadak karena situasi mencemaskan yang terjadi pada pukul 04:00 WIB, Minggu (29/12/2019) pagi itu.

"Total warga 83 KK yang tinggal di kawasan ini dengan jumlah 224 Jiwa. Meninggal dunia 1 orang atas nama Sarinah (49) dan luka-luka ringan 18 orang. Perobatan telah difasilitasi," tandas Dolli.

Hingga Senin (30/12/2019) siang ini, saat pewarta berkunjung ke lokasi kejadian, kecemasan dan ketakutan masih menghantui warga dan mereka sejauh ini banyak yang tinggal di tenda pengungsian dari Dinsos Provinsi Kepri.

Editor: Dardani