Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelombang Laut Capai 2 Meter, Masyarakat Bintan Diimbau Selalu Waspada
Oleh : Harjo
Jum\'at | 06-12-2019 | 08:16 WIB
polair-bintan.jpg Honda-Batam
Satpolairud pantau pelayaran di wilayah Kabupaten Bintan. (Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kondisi cuaca yang kurang bersahabat di musim angin utara, Satpolairud Polres Bintan telah melakukan pemantauan pelabuhan dan arus penumpang melalui transportasi Laut di wilayah Kabupaten Bintan. Sekaligus mengimbau operator transportasi laut dan masyarakat penggunanya, untuk selalu waspada.

Kasat Polairud Polres Bintan, AKP Suardi kepada BATAMTODAY.COM, nenyampaikan pemantauan pelabuhan dan arus penumpang Moda transportasi laut tersebut, dilaksanakan di pelabuhan Bulang Linggi, Pelabuhan ASDP Tanjunguban dan Pelabuhan Pantai Indah Kijang.

Selain itu, terus melaksanakan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi & Geofisika (BMKG) Bintan, guna mendapatkan informasi terkait tinggi gelombang laut untuk wilayah perairan Bintan.

"Saat ini ketinggian gelombang perairan, berkisar 1,5 meter sampai 2 meter," ungkapnya.

Akibat tinggi gelombang laut dengan memasuki musim utara dan terjadinya Badai Comulunimbus di Philipina saat ini. Dimana, puncak tinggi gelombang dan arus laut karena pengaruh Badai Comulunimbus akan terjadi tanggal 6 hingga 7 Desember 2019.

Terkait kondisi tersebut, hasil koordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjunguban dan Kelas II Kijang, hingga sejauh ini, speed boat dan Kapal Roll-On / Roll-Off (Roro) dari Pelabuhan Tanjunguban menuju pelabuhan Telaga Punggur telah melewati perairan Pulau Ngenang atau melalui lintas dalam. Namun pelayaran masih normal.

Ssebaliknya, speed boat penumpang dari pelabuhan Pantai Indah Kijang menuju pulau-pulau di Kecamatan Mantang dan Kecamatan Bintan Pesisir, masih tetap normal dan belum ada penundaan pelayaran.

Suardi menegaskan, karena musim utara serta pengaruh Badai Comulunimbus yang terjadi saat ini. Dihimbauan kepada nelayan, penumpang, nakhoda dan pemilik modal transportasi laut, agar selalu waspada terhadap cuaca yang ekstrim dan musim utara yang terjadi saat ini.

"Apabila cuaca tidak memungkinkan agar nakhoda speed boat dan kapal Roro agar tidak berlayar. Begitu juga dengan nelayan apa bila cuaca tidak mengizinkan untuk tidak emmaksakan untuk melaut dan selalu menggunakan alat keselamatan. Sebaliknya, apa bila kejadiab dilaut untuk segera berkoordinasi atau menghubungi pihak aparat terdekat," harapnya.

Editor: Chandra