Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura, Kerikil Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2019
Oleh : Redaksi
Kamis | 28-11-2019 | 10:40 WIB
indra-sjafri-instruksi2.jpg Honda-Batam
Indra Sjafri memberi instruksi kepada pemain Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2019. (Foto: AP Photo/Aaron Favila)

BATAMTODAYCOM, Jakarta - Kemenangan atas Thailand belum berbuah medali emas, Timnas Indonesia U-23 masih harus melewati banyak lawan termasuk Singapura yang bisa menghadirkan ancaman bagi anak asuh Indra Sjafri di SEA Games 2019.

 

Pertandingan Indonesia vs Singapura bakal berlangsung Kamis (28/11/2019) malam di Stadion Rizal Memorial. Untuk mengamankan tiket semifinal, laga kedua ini tak kalah penting ketimbang partai melawan Thailand atau pertandingan ketiga melawan Vietnam.

Lihat juga: Daftar Delapan Tim Lolos ke Babak 16 Besar Liga Champions
Kemenangan 2-0 atas Thailand menjadi langkah awal yang positif untuk mewujudkan impian meraih emas di cabang sepak bola SEA Games untuk kali pertama setelah 28 tahun.

Timnas Indonesia U-23 berhasil beradaptasi dengan permainan lawan. Sabar dalam bertahan, solid dan padu di daerah sepertiga akhir, menjadi kunci dalam meraih tiga poin pada laga perdana.

Setelah menundukkan skuat Gajah Perang, tim Merah Putih harus menyadari perjalanan menuju podium juara masih jauh. Hasil imbang atau kekalahan dari Singapura bisa menjadi setitik nila yang merusak susu sebelangga.

Pasukan Young Lions yang dilatih Fandi Ahmad memiliki pengalaman merusak rencana Indonesia. Pada AFF 2018, skuat senior Singapura menundukkan tim Merah Putih. Hasil tersebut turut memengaruhi kegagalan Indonesia meraih tiket ke semifinal.

Menghadapi Singapura, Saddil Ramdani dan kawan-kawan kembali harus menyesuaikan diri dengan cara lawan bermain.

Tim pelatih kemungkinan tidak bakal menginstruksikan pemain untuk bertahan begitu dalam, seperti ketika melawan Thailand. Malah bisa jadi Singapura yang akan bermain seperti Indonesia pada pertandingan pertama.

Ada peluang bagi Indonesia menguasai bola lebih banyak ketimbang Singapura. Lini pertahanan tak boleh lengah. Mengantisipasi full back yang aktif menyerang, pemain-pemain di posisi yang lain wajib melapis pertahanan membantu center back.

Koordinasi dan kerja sama ketika menyerang bakal menjadi tumpuan Indonesia dalam meraih poin penuh pada laga kedua. Kreativitas dalam membongkar pertahanan lawan dari berbagai situasi dan kondisi mutlak diperlukan.

Dalam pertandingan melawan Thailand, tim Garuda memiliki beberapa kesempatan dari serangan balik yang gagal dituntaskan dengan baik. Build up serangan yang kurang sempurna, umpan final yang tak akurat, dan penyelesaian akhir yang tidak jitu adalah kekurangan yang menjadi evaluasi di balik kemenangan pada laga pembuka.

Mengingat laga ketiga melawan Vietnam, Indra bisa saja melakukan rotasi pemain ketika berjumpa Singapura.

Nurhidayat Haji Haris, Witan Sulaeman, Rachmat Irianto, Sani Rizki Fauzi, dan Feby Eka Putra punya kans bermain sejak menit awal. Kemampuan yang cukup merata menjadi keuntungan tersendiri bagi Timnas Indonesia U-23 untuk memasang siapapun menjadi starter.

Singapura memang gagal meraih poin penuh melawan Laos. Namun hasil 0-0 bukan gambaran utuh tim Singa Muda. Mereka boleh dibilang kurang beruntung dalam laga pertama.

Ikhsan Fandi dan Irfan Fandi adalah pemain lawan yang memiliki kualitas cukup apik. Keduanya sudah memiliki jam terbang yang cukup banyak di timnas senior.

Selain dua anak pelatih Fandi Ahmad, ada pula beberapa pemain yang patut diwaspadai Indonesia seperti Zulqarnaen Suzliman, Jacob Mahler, Lionel Tan, Syahrul Sazali, dan Saifullah Akbar.

Mayoritas pemain Singapura tergabung dalam kesebelasan Young Lions FC. Kebersamaan mereka dalam satu musim kompetisi yang memunculkan kekompakan tim bisa merepotkan Indonesia

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani