Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anti Demokrasi dan Intimidatif, Airlangga Buat Golkar Pecah Lagi
Oleh : Irawan
Kamis | 21-11-2019 | 08:16 WIB
golkar_bergolak.jpg Honda-Batam
Konperensi pers Tim Sukses Bamsoet di Hotel Sultan Jakarta

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Timses Bambang Soesatyo (Bamsoet) Achmadi Noor Supit mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto telah membuat perpecahan di internal Golkar, karena telah menyikirkan gerbong pendukung Bamsoet dalam susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR.

Akibatnya, membuat para pendukung Bamsoet makin militan dan tidak bisa dibendung untuk mendukung Ketua MPR itu menjadi Ketua Umum Golkar.

"Tidak dipenuhinya komitmen oleh Airlangga Hartarto terhadap Bamsoet sebelum pemilihan ketua MPR untuk merangkul dan mengakomodir para pendukung Bamsoet dalam susunan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI membuat gerbong Bamsoet semakin militan dan membuat Bamsoet sulit untuk tetap bertahan pada posisi cooling down," kata Ahmadi Noor Supit di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Menurut dia, apalagi kemudian disusul dengan tindakan sewenang-wenang Airlangga Hartarto melakukan penggusuran sejumlah posisi dan pemecatan sejumlah tenaga ahli Fraksi Partai Golkat yang menjadi pendukung Bamsoet.

"Bahkan ada hingga pencoretan terhadap seluruh anggota kepanitiaan Munas Golkar yang terindikasi pro Bamsoet oleh saudara Airlangga Hartarto pada hari ini. Munas Partai Golkar sendiri akan diselenggarakan di Jakarta tgl 3-6 Desember 2019," katanya.

Ahmadi menegaskan, tindakan ini jelas-jelas malanggar 'gentleman agrement' dan melanggar keputusan rapim tentang mendahulukan musyawarah mufakat sebelum vooting.

"Ini adalah prilaku yang dapat diartikan sebagai tindakan mempertontonkan kekuasaan yang otoriter dan suka2 serta melakukan tindakan 'melanggar kesepakatan' atau wanprestasi sehingga tidak mungkin lagi ada kesepakan atau musyawarah mufakat," katanya.

Hal itu, lanjutnya, tentu saja akan memunculkan perlawanan dan berpotensi melahirkan Munas tandingan seperti Ancol vs Bali pada waktu lalu dan permasalahan hukum lainnya yg bakal timbul yang tak bisa dihindari.

"GOLKAR PECAH LAGI karena tindakan anti demokrasi dan intimidatif dari Airlangga Hartarto dan orang-orang dekat sekelilingnya," kata Ketua Tim Sukses Bamsoet ini.

Editor: Surya