Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Tanjunguban Belum Rasakan Dampak Positif Masuknya Wisman
Oleh : Harjo
Rabu | 06-11-2019 | 17:40 WIB
sahat-simanjuntak.jpg Honda-Batam
Tokoh Masyarakat Bintan Utara, Sahat Simanjunta. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Terus meningkatnya kunjungan wisatawan ke Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara, patut diberikan apresiasi. Namun, hal itu belum memberikan manfaat positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

Meski kunjungan wisatawan lewat Tanjunguban terlihat semakin ramai, tetapi perputaran uang dan ekonomi di daerah itu belum dapat mendongkrak ekonomi masyarakat. Ini pertanda pengelolaan masih ada yang perlu diperbaiki.

"Harusnya, makin banyak masuknya wisatawan baik lokal dan mancanegara melalui Tanjunguban, bisa memberikan dampak positif dengan adanya perputaran uang. Lantas apakah hal tersebut sudah dirasakan? Apabila bercermin dari keberadaan Pelabuhan Bulanglinggi yang semakin sepi yang menjalankan usaha, itu jauh panggang dari api," kata tokoh masyarakat Bintan Utara, Sahat Simanjuntak kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (6/11/2019).

Saat wisatawan masuk ke Tanjunguban dan melalui pelabuhan, kata dia, yang akan dicari adalah informasi, apakah di pelabuhan seperti ASDP dan Bulanglinggi sudah ada? Dari sisi lain, apa yang menarik untuk dilirik oleh wisawatan, baik berupa kuliner dan lainnya.

Lantas, masuk wisatawan ke Tanjunguban yang terlihat ramai, terutama dihari libur, apakah mereka memiliki waktu untuk sejenak berbelanja di Tanjunguban. Sepertinya, regulasi waktu untuk wisatawan berada di Tanjunguban belum ada porsinya. Pasalnya, dari pelabuhan para wisatawan sudah ditunggu bus travel dan langsung berangkat ke kawasan wisata atau tempat wisata.

"Tentunya, harus dipikirkan Pemerintah Daerah dan pengelola wisata, agar sperti Tanjunguban tidak hanya sebatas tempat melintas wisatawan dan sebagai pemandangan baru bagi warga setempat. Karena, sudah seharusnya warga juga mendapatkan manfaat, dari sisi perputaran ekonomi," harapnya.

"Semoga ke depan Dinas Pariwisata dan instansi terkait serta pengelola wisata tidak hanya berbicara meningkatkan kunjungan wisata belaka. Tetapi, harus diimbangi manfaat kunjungan wisatawan bagi wilayah yang dilintasi. Sehingga bisa dirasakan, mulai dari buruh, sopir transoprtasi lokal di pelabuhan dan pelaku usaha kecil yang ada di sekitarnya, jangan yang terjadi justru sebaliknya, seperti yang terjadi saat ini," imbuhnya.

Editor: Gokli