Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bupati Lingga Bawa Investor Banyuwangi Lihat Hasil Pengolahan Sagu
Oleh : Wandy
Rabu | 06-11-2019 | 10:28 WIB
awe-sagu1.jpg Honda-Batam
Kunjungan Investor Banyuwangi Kunjungi Kabupaten Lingga (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Lingga - Bupati Lingga Alias Wello didampingi Wakil Bupati Lingga M. Nizar menyambut kedatangan tiga orang investor asal Banyuwangi. Kunjungan investor tersebut dalam rangka melirik potensi investasi yang ada di Negeri Bunda Tanah Melayu.

"Kedatangan para calon investor ke Kabupaten Lingga ini diketahui merupakan kunjungan yang kesekian kalinya. Sebab setelah kita menyatakan dengan tangan terbuka untuk menerima investasi guna mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Lingga," kata Awe, Selasa (5/11/2019) di Kantor Bupati Lingga, Daik.

Para investor diajak berkeliling melihat pabrik pengolahan sagu di Seranggung yang telah diolah lebih kurang selama 4 generasi, dimana proses pengolahan sagu tersebut dilakukan masih dengan cara yang tradisional secara turun-temurun.

"Selain di Seranggung para calon investor juga kita ajak ke pengolahan sagu di Desa Merawang serta melihat langsung kebun sagu di Desa Panggak Laut," ujar Awe.

Sementara itu, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Lingga Supahmi menambahkan bahwa ada 10 Desa penghasi sagu yang menjadi daerah prioritas investasi seperti Desa Merawang, Panggak Laut, Nerekeh, Musai, Pekaka, Kerandin, Limbung, Kudung, Teluk, dan Desa Keton.

"Sagu asal produksi dari Kabupaten Lingga saat ini telah memiliki indikasi geografis sebagai bentuk pengakuan pemerintah pusat terhadap otentikasi dan kualitas sagu yang dihasilkan oleh Kabupaten Lingga. Hal ini adalah sebagai pembeda antara hasil sagu Lingga dengan hasil sagu dari daerah lainnya di Indonesia," kata Supahmi

Meskipun saat ini masih diolah dengan cara tradisional, namun nyatanya pabrik sagu di Kabupaten Lingga telah mampu menghasilkan sagu yang yang putih bersih tanpa bahan pengawet.

"Sagu di Kabupaten Lingga masih tradisional sebab diolah dengan cara yang tradisional. Sehingga dijamin tidak ada campuran bahan pengawet," ujarnya.

Editor: Yudha