Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Korban Pencabulan di Sagulung Tak Hanya Disekap, Tapi juga Disundut Rokok
Oleh : Hendra
Senin | 04-11-2019 | 15:52 WIB
pelaku_cabul_batam.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pelaku pencabulan di Sagulung, Dedi (kanan) dan Roy (kiri) (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus yang yang dialami MM tak hanya perihal pencabulan semata, di dalamnya terdapat unsur kekerasan yang tak manusiawi dilakukan pelaku terhadap gadis berusia 12 tahun ini.

Dalam berita sebelumnya disebutkan MM dibujuk rayu oleh pelaku akan diberikan Handphone jika mau menerima ajakan pelaku, Dedi (sebelumnya Dodi, red) untuk membeli buah mangga ke daerah Baloi.

Berdasarkan keterang resmi dari pihak kepolisian Sagulung, Kanit Reskrim Iptu Rifi Hamdani Sihotang disebutkan awal mulanya MM diminta tolong oleh ibunya untuk membeli bibit sayur ke SP Plaza, Kecamatan Sagulung.

Dalam perjalanannya menuju SP Plaza berjalan kali, tiba-tiba Dedi (33) langsung menawarkan tumpangan kepada gadis berusia 12 tahun tersebut. Sempat disebutkan korban menolak, namun pelaku tetap bersikeras hati, serta memperkenalkan dirinya seorang pedagang buah.

Niat jahat Dedi terus berlanjut, kala komunikasi singkat sempat terjadi di pinggir jalan. Melihat adanya kesempatan, spontan Dedi berjanji akan membelikan korban handphone merek Oppo, asal mau diantar Dedi membeli bibit sayur.

Berawal dari iming-imingan itu. Korban yang masih di bawah umur terpedaya lalu menaiki motor Dedi, mereka bergerak menuju toko bibit sayur di SP Plaza. Hanya saja toko disebutkan saat itu masih tutup, dan niat jahat predator seksual ini kembali terencana.

Dedi berjanji akan memberikan ponsel yang dijanjikan kepada korban kalau Dia mau menemaninya mengambil buah mangga di kawasan Baloi, Kecamatan Lubuk Baja.

"Pengakuan si Dedi ini, Dia seorang pedagang mangga. Dia katakan berencana ke Baloi hanya untuk mengambil mangga untuk dijual," ujar Iptu Rifi, Senin (4/11/209).

Singkat cerita, rencana mengambil mangga ke Baloi hanyalah ide Dedi untuk mengelabui korban. Aktualnya korban dibawa mutar-mutar tak jelas oleh pelaku, bahkan ke Tiban dan Sei Harapan.

Hingga malam, Baloi hanyalah sebatas ajakan mengambil mangga. Korban saat itu mulai curiga namun perasannya takut. Hingga akhirnya, korban dibawa ke sebuah tempat sepi di Sungai Harapan, di sana Dedi mulai berlaku lucah kepada korban.

"Saat itu Dedi sudah mabuk karena meminum alkohol yang dibelinya dan sisanya juga masih banyak," jelas Iptu Rifi.

Hingga pukul 22.00 WIB, karena minuman masih banyak, korban akhirnya dibawa ke sebuah rumah di kawasan Kavling Mandiri, Sagulung. Itu adalah rumah Roy (28), sosok pelaku lainnya. Hanya saja saat itu Roy sedang tak berada di rumah. Namun Dedi memiliki akses untuk masuk ke rumah tersebut.

Di dalam rumah yang sepi, Dedi akhirnya memaksa korban untuk menenggak minuman beralkohol. Dalam keadaan teler korban didorong paksa menuju kasur. Baju dan pakaiannya di lucuti, meski berusaha melawan, gadis belasan tahun ini tak memiliki daya lebih untuk mempertahankan dirinya.

"Faktor minuman membuat Dedi bringas," terang Rifi.

Perlakuan yang dialami korban tak hanya berhenti di situ. Senin (28/10/2019) pagi, sahabat Dedi, Roy tiba di rumahnya. Terkejut memang Ia melihat ada seorang bocah perempuan, lalu Dedi mendekat dan menceritakan hal ini ke Roy, "Saya titip dulu anak itu di rumah ini" bisiknya saat itu.

Seketika Dedi langsung pergi dan meninggakal Roy dengan korban yang masih dalam kondisi tertekan serta penuh ketakutan. Bukannya malah iba, hasrat jahat Roy muncul, dan melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan temannya kepada korban.

"MM kalah tenaga, akhirnya aksi pencabulan terulang lagi," jelas Rifi.

Disebutkan juga, korban pasca diperlakukan Roy, sempat mencoba kabur, dan lari dengan rasa takut. Namun tiba-tiba Roy melihatnya, lalu sigap mengejar, menahan karena tak mau korban kabur. Saat itu disebutkan korban juga mengalami kekerasa fisik berupa pemukulan.

Tak mau kecolongan, kedua tangan korban pun diikat Roy. Serta mulutnya disekap agar tidak bisa berteriak. Tak beberapa lama setelah itu, Dedi kembali menemui korban di rumah Roy, mendadak berpura-pura baik, ikatan tangan dan lakban di mulut dilepaskan.

"Informasi yang kita himpun, Dedi melepaskan korban, korban langsung berlari pulang meninggalkan Roy dan Dedi," terang Rifi.

Hingga kasus ini sampai ditangani pihak kepolisian, setelah orangtua korban membuat lapor ke Polsek Sagulung. Tak beberapa lama selepas itu kedua korban berhasil diamankan.

Sementara itu hasil visum yang diterima polisi, dinyatakan ada luka ditemukan di bagian intim korban. Pun beberapa luka lecet di bagian tubuhnya, seperti bagian hidung, paha dan dadanya.

"Ada 9 titik bekas sulutan rokok di leher korban, dan juga bekas gigitan di bagian tertentu di tubuh korban," pungkas Rifi.

Editor: Surya