Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

4 Parpol Ini Dukung Jokowi di Pilpres Tapi Tak Dapat Jatah Menteri
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 25-10-2019 | 09:52 WIB
kabinet-baru1.jpg Honda-Batam
Kabinet baru Jokowi Jild II. (Istimewa/liputan6.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melantik para menteri untuk mengisi Kabinet Indonesia Maju, periode 2019-2024. Menteri-menteri itu berasal dari partai politik dan non-partai.

Menteri yang berasal dari parpol sebagian besar ialah koalisi Jokowi di Pilpres 2019. Mereka mendapat jatah setelah bersusah payah memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Meski begitu ada juga parpol pendukung Jokowi yang tak dapat jatah kursi menteri. Mereka adalah partai gurem alias partai-partai dengan perolehan suara kecil dalam pemilihan umum legislatif. Siapa saja mereka?

Hanura

Partai Hanura menjadi partai politik yang mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Meski begitu, Hanura tidak mendapat jatah menteri dari Jokowi. Saat pengumuman nama menteri, tak ada kader Hanura disebut. Padahal saat diminta menyerahkan nama kader, Hanura mengajukan 40 nama.

Di sisi lain, Hanura salah satu partai yang tak lolos ke Parlemen pada Pemilu 2019 karena memperoleh suara di bawah ambang batas 4 persen. Hanura hanya meraih 1,56 persen suara.

Namun, ada satu nama menteri Jokowi yang diketahui memiliki hubungan dengan Hanura. Dia adalah Fachrul Razi. Menteri Agama ini merupakan kader partai yang didirikan Wiranto itu. Namun, tak diketahui apakah Fachrul Razi menjadi menteri atas nama perwakilan Hanura atau profesional.

PSI
Sama seperti Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga tak mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi. PSI sempat menyodorkan kader muda untuk dipilih menjadi menteri Jokowi. Tapi sayang tak ada satupun yang dipilih Jokowi.

Pada Pemilu 2019, PSI tak lolos ke DPR RI karena perolehan suara di bawah ambang batas Parlemen 4 persen. PSI hanya mampu meraup 1,89 persen suara.

Perindo
Partai Perindo sempat menyodorkan nama Putri Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo, yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo untuk dipilih menjadi menteri Jokowi. Tapi Angela tak dipilih Jokowi dan tidak ada perwakilan dari Perindo menjadi menteri.

Perindo tidak lolos melenggang ke DPR karena memperoleh suara di bawah ambang batas 4 persen. Pada Pemilu 2019, Perindo hanya meraih 2,68 persen suara.

PKPI
Kemudian Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang tak juga mendapat jatah menteri dari Presiden Jokowi. Saat Jokowi masih menyeleksi nama-nama calon menteri, PKPI sempat menyodorkan nama.

Meski tak lolos ambang batas Parlemen, tapi waktu itu PKPI berharap ada kader yang dipilih menjadi menteri. Perlu diketahui, PKPI parpol yang tak lolos maju ke DPR. PKPI hanya meraih 0,27 persen suara. Sedangkan ambang batas parlemen 4 persen.

Sumber: Merdeka.com
Editor: Chandra