Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Empat Nyawa Melayang di Jalan Trans Barelang dalam Kurun Waktu Sebulan
Oleh : Hendra
Selasa | 22-10-2019 | 15:52 WIB
trans_barelang_kecelakaan.jpg Honda-Batam
Kecelakaan lalu lintas di Trans Barelang, Batam (Foto: Foto: Facebook Robertbarat)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam kurun waktu satu bulan, empat nyawa melayang di sepanjang jalan lintas Trans Barelang.

Kawasan sepi ini kini menjadi momok bagi pengendara, karena terkadang banyak yang memanfaatkan kelengangannya untuk memacu laju kecepatan kendaraan.

Kecelakaan tragis pertama diketahui menimpa dua orang perempuan, yakni Mulya Nanda (25) dan Lisa Dwi Safitri (19), Selasa (24/9/2019) malam.

Saat itu mereka menjadi korban tabrak lari, yang hingga saat ini pelakunya belum diketahui di mana rimbanya. Tragisnya lagi, korban atas nama Mulya Nanda tewas di tempat, karena mengalami pecah di bagian kepala. Lengan tangan sebelah kanannya korban juga hancur.

Sementara sahabatnya Lisa, mengalami kondisi tragis dengan kaki kanannya yang putus, hingga proses amputansi dilakukan. Setelah 14 hari berjuang melawan sakit dan trauma, Lisa pun menghembuskan nafas terakhir pada Senin (7/10/2019) sekitar pukul 02.00 Wib.

Belum hilang dari ingatakan kita kejadian dua orang perempuan di atas. Kini, Senin (21/10/2019) sekitaran pukul 21.30 Wib malam, satu keluarga mengalami hal yang sama.

Dedi (ayah) berusia 35 tahun, Suryanti (ibu) berumur 24 tahun, dan Denanda Pramita (anak) yang berusia 4 tahun, yang saat itu hendak pulang ke rumahnya di kawasan Sembulang, mengalami kecelakaan tragis di kilometer tiga tepatnya area turunan depan Simpang PGN Panaran.

Sepeda motor yang mereka kendarai ditabrak truk bermuatan ayam, yang melaju berlawanan arah. Kecelakaan tragis ini menyebabkan dua orang meninggal dunia (ayah dan anak), serta satu orang lagi (ibu) mengalami kritis, dengan kedua kakinya patah.

"Kakak saya, Suryanti (24), mengalami patah kedua kakinya, hingga saat ini masih kritis," terang Jefri, kerabat korban, Selasa (22/10/2019).

Kematian dua orang korban, ayah dan anak ini dipertegas dengan surat kematian yang diterbitkan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah.

Sementara hinggga kini, sang ibu, Suryanti, masih kritis dan menjalani perawatan intensif di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD-EF dengan kedua kakinya mengalami patah tulang.

Editor: Surya