BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah dilantik menjadi Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dalam satu bulan ke depan memiliki tugas khusus dari Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki kondisi pelabuhan bongkar muat Batuampar.

Rudi memiliki rencana meningkatkan kapasitas 5 juta TEUs setiap tahunnya. Dimana saat ini diketahui, bahwa kapasitas maksimal pelabuhan Batuampar hanya mencapai 350 ribu TEUs per tahun.

Salah satu upaya peningkatan kapasitas pelabuhan peti kemas ini, diantaranya penyempurnaan pelabuhan dan mengganti alat pembongkaran barang dari kapal ke darat.

"Jadi nggak pakai truck crane lagi, tapi pakai crane permanent yang dipasang," ujarnya, Jumat (11/10/2019).

Penerapan crane permanent ini menurutnya dapat memotong waktu bongkar muat hanya membutuhkan waktu 3-5 menit per kontainer. Ia berharap, dalam waktu dekat perbaikan ini bisa diselesaikan. Paling tidak dalam 4 bulan, ada progres menuju peningkatan kapasitas itu.

"Peningkatannya bisa 12 kali lipat, dengan truck crane waktunya bisa sampai 1 jam," jelasnya.

Sebelumnya, sesuai rencana yang dimiliki BP Batam, tahapan pertama pengembangan pelabuhan akan tertuju untuk pengerukan alur laut dan penataan container yard di dermaga utara. Termasuk penataan atas lahan Persero seluas 10 hektare.

Adanya wacana ini termasuk dengan pengoperasian Rubber Tyred Gantry (RTG) dan Harbour Mobile Crane (HMC) di dermaga utara. Yang diketahui sudah berada di pelabuhan Batuampar pada Mei lalu, paska didatangkan oleh Pelindo I.

Saat ini, BP Batam sendiri juga masih mempersiapkan infrastruktur pendukungnya. Dimana untuk tahapan pertama pengembangan pelabuhan ini, akan memakan waktu sekitar 7-9 bulan, setelah proses lelang selesai. BP Batam sebenarnya punya tiga tahapan pengembangan Pelabuhan Batuampar. Setelah tahapan pertama selesai, BP akan lanjut ke tahapan kedua dan ketiga.

Adapun rencana tahapan kedua pengembangan pelabuhan, yakni revitalisasi dermaga selatan. Termasuk fasilitas seaway dan gudang. Sedangkan tahapan ketiga, revitalisasi dermaga utara lama dan dermaga timur, serta reklamasi seluas 20 hektare di dermaga utara.

Editor: Yudha