Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Upah Buruh Baru 5 persen dari Cost Production

Parto: Investor akan Lari, Ancaman Klasik
Oleh : Andri Arianto
Minggu | 30-01-2011 | 10:13 WIB

Batam, batamtoday - Pemerintah sering mengendorkan semangat juang buruh untuk menaikan upahnya dengan mengatakan bahwa jika buruh terus minta naik upah, maka investor asing akan lari ke negara lain.

"Itu adalah alasan klasik. Jangan percayai omongan seperti itu," ujar Parto, pengurus pusat KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) pada diskusi terbuka Batam Intersection di cafe Bunga Seraya, Batu Ampar, Batam, Sabtu 29 Januari 2011.

"Investor tidak akan lari, bahkan mereka akan berbondong-bondong masuk Indonesia," tambah Parto.

Alasan investor tidak akan lari adalah, Indonesia kaya akan sumber daya alam, kaya sumber daya manusia, dan Indonesia sekaligus merupakan pasar besar bagi produk-produk industri, jelas Parto.

"Kalau investor lari, maka para buruh jadi khawatir kehilangan pekerjaa. Tetapi jangan percayai omongan itu. Sony lari dari Bekasi juga karena ribut dengan Panasonic, bukan karena buruh, dan Sony sampai sekarang tetap berusaha mau masuk lagi ke Indonesia," tegas Parto.

Dilain pihak Purek I Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Ade P Nasution mengatakan, komposisi upah buruh biasanya 10 persen dari production cost, namun dia menghitung, untuk Batam, gaji buruh baru sampai pada angka 4-5 persen.

"Saya hitung upah buruh di Batam, masih berkisar 4-5 persen, jadi upah buruh di Batam masih mungkin untuk ditingkatkan," ungkap Ade