Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Isi Pidato Perdana Bamsoet, Usai Dilantik sebagai Ketua MPR RI
Oleh : Irawan
Jum\'at | 04-10-2019 | 11:52 WIB
bamsoet-mpr.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ketua MPR RI Perode 2019-2024, Bambang Soesatyo.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pidato awalnya setelah dilantik sebagai Ketua MPR RI Perode 2019-2024. Dalam sambutan awal mengatakan, dengan 10 pimpinan, MPR periode ini mensyaratkan adanya sinergi dari setiap perwakilan.

Oleh karena itu, ia berharap sikap gotong royong selalu terbina dari tiap-tiap anggota dalam upaya menjalankan tugas dan fungsinya. Musyawarah mufakat adalah nilai-nilai luhur dalam Pancasila yang harus selalu dikedepankan dalam proses pengambilan keputusan di lembaga yang terhormat ini.

"Dengan demikian, MPR hari ini terbuka sebagai ruang hangat untuk mengkaji berbagai gagasan mengenai persoalan bangsa dan Negara," ujar Bamsoet saat memimpin Sidang Paripurna MPR perdana, Kamis (3/10/2019) malam.

Dikatakan, Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah lembaga Negara yang mencerminkan penjelamaan seluruh rakyat Indonesia.

Di lembaga ini, lanjutny, berhimpun anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili partai-partai politik dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang mewakili daerah-daerah seluruh Indonesia.

Karena itu, mari jadikan MPR sebagai Rumah Kebangsaan, tempat untuk membicarakan masalah-masalah mendasar dan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rumah untuk mengamankan ideologi Pancasila, melaksanakan Konstitusi, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mengawal tegaknya kehidupan yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

"Tekad dan semangat untuk melaksanakan ideologi Pancasila tidak boleh pudar, melainkan harus tetap menyala dan terus kita mantapkan," tegasnya.

Menurutnya, tantangan yang hadapi semakin bertambah berat, karena banyak generasi muda yang tidak lagi mengenal Pancasila. Bahkan ada diantara mereka yang lebih menyukai ideologi lain daripada Pancasila.

"Sehingga banyak ditemukan adanya tindakan intoleran serta sikap dan perilaku yang semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila," ungkapnya.

Dirinya mengharap MPR ke depan mampu menunjukkan eksistensinya dalam mengatasi persoalan-persoalan ideologis di tengah masyarakat. Tugas ini termaktub dalam revisi UU MD3, yakni memasyarakatkan empat pilar: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Melihat perkembangan dunia global dan pesatnya teknologi informasi, MPR diharapkan menjadi lembaga terdepan memimpin penguatan Empat Pilar Indonesia secara luas. "Oleh karena itu, kami sangat berharap, tugas yang cukup berat ini mendapatkan dukungan penuh dari seluruh anggota MPR, yang juga berperan sebagai agen Empat Pilar di daerah pemilihannya masing-masing," tegasnya.

Editor: Surya