Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BMKG Prediksi Musim Kemarau Berlangsung Hingga Pertengahan November 2019
Oleh : CR-1
Kamis | 26-09-2019 | 15:16 WIB
antisipasi-karhutla.jpg Honda-Batam
Antisipasi Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla). (Foto: Setiawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Tanah Air masih akan berlangsung hingga awal Oktober atau pertengahan November 2019. Sementara puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2020.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema "Antisipasi Karhutla Berlanjut", bertempat di Graha Badan Nasional Penanggunalan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (26/9/2019).

"Secara umum BMKG memprediksi musim kemarau masih berlangsung hingga pertengahan November, awal Oktober. Kemudian di beberapa wilayah saat ini sudah masuk masa transisi ke musim penguhajan," ungkap Prabowo.

Ketidakseragaman waktu permulaan musim hujan ini, menurut Prabowo, disebabkan karena luasnya wilayah Indonesia. Disebutkan, musim hujan umumnya merambat dari Sumatra bagian utara, tengah, selatan, lalu ke Kalimantan, kemudian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan terakhir di Nusa Tenggara Timur. "Dengan kata lain wilayah yang mengalami kemarau terpanjang di NTT," tuturnya.

Selain luasnya wilayah Indonesia, perbedaan lamanya musim kemarau juga tergantung letak geografis di wilayah tersebut. Bahkan, kata Prabowo, satu daerah dengan daerah lain dalam satu provinsi juga bisa memiliki masa peralihan yang berbeda.

"Dari posisi yang ada, kebetulan Sumatra ini timurnya terlindungi Semenanjung Malaysia. Ini memberikan pengaruh terhadap iklimnya. Untuk waktu tertentu, bagian barat pada umumnya lebih basah daripada timur. Meski satu Provinsi Riau, tapi bagian tengah lebih basah daripada timur. Letak geografis ini membuat karakteristik Riau barat dan timur berbeda," jelasnya.

Sementara untuk puncak musim hujan, BMKG memprediksi pada umumnya akan terjadi pada Januari dan Februari, di mana di beberapa tempat, seperti di Sumatra bagian barat cenderung akan terjadi lebih awal.

Turut hadir sebagai narasumber dalam FMB 9 kali ini antara lain Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Kelompok Kerja Perencanaan Anggaran dan Hukum Sekretariat Badan Restorasi Gambut (BRG) Didy Wurjanto, Plt Direktur Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rafles B Panjaitan, dan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Yudi Anantasena.

Editor: Dardani