Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bulog Bantah Penundaan Proyek Strategis Jamin Pasokan Pangan
Oleh : CR-1
Rabu | 25-09-2019 | 14:16 WIB
direktur-bulog.jpg Honda-Batam
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog, Imam Subowo. (Foto: Setiawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perum Bulog menyangkal adanya penundaan proyek strategis untuk meningkatkan jaminan ketersediaan, stabilitas pangan pokok seperti penggilingan padi modern (Modern Rice Milling Plant/MRMP), rice to rice dan lain sebagainya.

Bulog melihat perlunya penyesuaian fungsi fasilitas yang akan dibangun dengan industrinya. "Karena ada pengubahan peruntukan (fungsi), sehingga kami harus minta izin kepada Kementerian BUMN. Setelah itu, kita segera proses," ujar Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Imam Subowo kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (24/9/2019).

Sebelumnya, Bulog menargetkan konstruksi MRMP pada November 2017 di lima lokasi. MRMP merupakan bagian dari proyek pengembangan infrastruktur pascapanen Bulog dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun dan Rp900 miliar dari dana internal Bulog.

"Target akhir tahun, semua kontrak (mulai berjalan). Tahap konstruksi sudah harus jalan. Minimal, satu bulan ke depan (Oktober-Nopember),” tegas Imam di sela acara konferensi pers Bulog di Jakarta.

Selain itu, proyek gudang modern juga akan segera dieksekusi. Keseluruhan perencanaan, Bulog akan membangun empat unit gudang modern di empat kota besar yakni Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar.

"Sekarang ini, kami belum punya satupun (gudang modern). Yang sudah ada, hanya semi-permanen atau sementara. Proses sekarang, (proyek) masih tahap rancangan. Akhir tahun, konstruksi proyek akan dimulai," tegas Imam.

Gudang modern sesuai peruntukan dibangun di pusat kota-kota besar, yakni Jakarta (Kelapa Gading), Makasar (kelurahan Panaikang), Surabaya dan Medan. Tanah sudah eksis seperti Kelapa Gading divisi regional (divre) Jakarta.

"Ini kan untuk jualan, komersial seperti distribution center tapi ukuran besar. Orang bisa berbelanja, termasuk ada fasilitas RPK (rumah pangan kita). Siapapun boleh belanja. Tentu ada sistem pembayaran, seperti kartu (keanggotaan), bahwa ini supplier, toko dan individu," tegas Imam mengakhiri.

Editor: Dardani