Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ditinggal Beli Bensin, Motor Nyaris Diembat Maling
Oleh : Agus/Dodo
Jum'at | 06-04-2012 | 17:50 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Aksi maling di Tanjungpinang semakin berani. Hanya ditinggal sebentar untuk membeli bensin, sebuah motor milik Ifan nyaris diembat maling di Jalan Bukti Barisan Tanjungpinang, Kamis (5/4/2012) kemarin.

Kepada batamtoday, korban yang tinggal di Jalan Kamboja Tanjungpinang ini mengaku saat itu dirinya hendak pulang ke rumahnya, tetapi tiba-tiba motor Honda Supra Fit yang dikendarainya mendadak mogok di Jalan Bukit Barisan akibat kehabisan bahan bakar.

Dengan rasa kesal, Ifan terpaksa mendorong sepeda motornya. Namun tiba-tiba, salah seorang temannya melintas dan bersedia membantunya untuk membeli bensin eceran.

"Karena teman saya datang dan bersedia membantu, saya memarkirkan sepeda motor saya di depan sebuah rumah warga di Jalan Bukit Barisan yang saat itu tidak ada penghuninya, saya juga mengunci stang motor saya," ujarnya, Jumat (6/4/2012).

Merasa tidak curiga, saat itu, Ifan lantas pergi bersama temanya membeli bensin. Naasnya, hanya 10 menit di tinggal, motornya, sudah berpindah tempat sekitar 10 meter dari lokasi parkir sebelumnya. Bukan hanya itu, kunci stang motor juga sudah terbuka, dan sejumlah onderdil motornya terlihat dibongkar maling.

"Saya langung terkejut kunci kontak motor sudah rusak, kapnya juga pecah,  dan sejumlah kabel sepeda motor saya sudah keluar dari asalnya," kata Ifan.    

Akibat kejadian itu, kontak motor yang sudah diobrak-abrik sang maling diduga mengunakan kunci T, menjadi rusak parah dan harus di ganti, sedangkan kap-kap sepeda motornya juga seluruhnya patah, karena diduga dibuka paksa oleh pelaku untuk membawa kabur motornya.

Namun demikiaan, Ifan masih beruntung karena bensin motor habis dan motornya tidak bisa hidup, sang pelaku akhirnya gagal membawa kabur motor miliknya.

Saat ditanya, apakah hal tersebut tidak dilaporkanya ke Polisi, Ifan mengaku enggan melaporkan dengan alasan urusan pelaporanya ke polisi nantinya akan panjang, itu juga belum tentu berhasil mengungkap siapa pelakunya. 

"Saya malas lapor dan berurusan dengan polisi. Habis nanti ujung-ujungnya bukan hasil yang kita terima, malah urusan jadi panjang dan tak jelas. Yang penting motor saya gak jadi hilang kok," pungkas Ifan.