Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Markas WNA Sindikat Penipuan Onine Internasional

Berkedok Kantor, Lantai 3 Ruko Grand Orchird Disulap Jadi Ruangan Kedap Suara
Oleh : Romi Chandra
Kamis | 19-09-2019 | 08:04 WIB
cybercrime11.jpg Honda-Batam
Penangkapan WNA Taiwan dan Tiongkok di lantai 3 Ruko Grand Orchird yang disulap menjadi ruangan kedap suara. (Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aksi penipuan secara online atau kejahatan siber (cybercrime), yang dilakukan puluhan warga negara asing (WNA) asal Taiwan dan Tiongkok sangat terorganisir. Mereka memiliki jaringan tersendiri, sehingga bisa melakukan tindak kejatahan internasional.

Pantauan di ruko Komplek Grand Orchird, salah satu lokasi WNA tersebut diamankan, tempat itu seperti sebuah kantor biasa jika di lihat dari luar. Pada lantai dasarnya memang dijadikan sebuah kantor untuk mengelabui.

Sementara lantai dua dijadikan sebagai dapur dan ruangan untuk para WNA tersebut bersantai serta ruang makan. Barulah di lantai 3, mereka melakukan aksi dan juga sebagai tempat tidur.

Untuk lantai tiga tersebut, dibagi menjadi dua ruangan, yakni satu ruangan dijadikan tempat bekerja dan ruangan lainnya dijadikan kamar.

Bahkan, seluruh ruangan yang dijadikan tempat bekerja tersebut dipasangi peredam suara. Selain itu, juga terdapat beberapa sekat-sekat yang dibuat sebagai tempat mereka menghubungi korban dan melancarkan aksinya.

Di lokasi, juga ditemukan banyaknya kartu GSM yang diduga digunakan untuk menghubungi korban, serta terdapat server telepon.

Sebelumnya, Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo, mengungkapkan penangkapan ini dilakukan berdasarkan informasi yang didapat adanya dugaan praktek penipuan secara online yang dilakukan warga asing di Batam.

Dari informasi itu dilakukan penyelidikan hingga ditemukan keberadaan mereka. Dalam kasus ini, diduga mereka melakukan kasus penipuan secara online (cybercrime) terhadap warganya sendiri.

"Kita telah mengamankan 47 WNA asal Taiwan dan Tiongkok. Diduga melakukan penipuan online, dan kita masih dalami," ujar Prasetyo, Rabu (18/9/2019) malam.

Editor: Gokli