Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

'Empang Intersection' Ikut Bincangkan BC Batam

Masyarakat Belum Percaya Ekspose BC Batam
Oleh : Ali/Hendra Zaimi
Jum'at | 28-01-2011 | 15:44 WIB

Batam, batamtoday - Selisih jumlah unit handphone yang berkisar 733 unit, antara hasil ekspose yang dilakukan Kantor Bea dan Cukai (BC) Batam dengan keterangan dan data yang ada pada batamtoday menjadi perbincangan hangat dalam diskusi terbuka 'Empang Intersection' di Cafe Bunga Seraya, Batu Ampar, Batam, Jum'at 28 Januari 2011

Diberitakan kemarin, Kantor BC Batam melakukan ekspose hasil tangkapan penyelundupan handphone sebanyak 567 unit handphone dari berbagai merk seperti BlackBerry, Nokia, dan lain-lain.

Susila Brata, Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam, kepada wartawan mengatakan, ke-567 handphone tersebut disita dari 3 kali upaya penyelundupan yang berhasil digagalkan pihak BC Batam dan petugas Bandara Hang Nadim.

Penangkapan pertama pada 4 Januari 2011 lalu, disita 1 koli berisi 65 pieces handphone berbagai merk, antara lain Blackberry, Nokia, Samsung, dalam kondisi baru dan bekas pakai, dengan perkiraan barang sekitar Rp50 juta

Penangkapan kedua, tanggal 7 Januari 2011, sebanyak 3 koli yang berisikan 178 pieces handphone berbagai merk dalam kondisi bekas pakai, dengan perkiraan barang senilai Rp120 juta.

Adapun penangkapan yang ketiga diperoleh 324 unit pada tanggal 17 Januari 2011, dengan kerugian senilai 200 juta rupiah.

Namun dari ketiga penangkapan tersebut tidak seorangpun tersangka penyelundup pemilik barang yang diamankan. Dari ketiga penangkapan tersebut, maka total barang bukti yang disita berjumlah 567 unit handphone.

Sementara data dan keterangan yang ada pada batamtoday, hanya dalam 2 penangkapan saja, yaitu pada tanggal 7 Januari dan 17 Januari 2011 jumlah unit tersita berkisar 1.300 handphone sehingga ada selisih berkisar 733 handphone.

Keterangan sumber batamtoday di Hang Nadim menyebutkan pada penangkapan 7 Januari disita sekitar 300 unit handphone, yang itu diperkuat dengan nota dinas 010/D/1/2010 tertanggal 13 Januari 2011 dari Direktur Pengamanan BP Batam.

Sedangkan pada penangkapan 17 Januari 2011 sumber menyebut dalam 5 koli handphone selundupan berkisar 1000 unit handphone, yang itu diperkuat dengan nota dinas nomor 019/DP/I/2011 dari Direktur Pengamanan BP Batam, tertanggal 26 Januari 2011.

Dalam jumpa pers tersebut ,batamtoday yang mencoba mempertanyakan selisih 733 unit handphone tersebut, oleh Susila Brata, Kabid Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi (BKLI) Bea Cukai Batam membantah dan menyatakan bahwa angka yang benar adalah yang ada pihak BC.

"Tidak benar itu, data yang benar yang ada di tangan kami," kata Susila.

Pernyataan sepihak (mengenai jumlah unit handphone yang diberikan oleh Susila Brata), red dikecam Bato salah seorang aktivis diselah-selah diskusi terbuka Empang Intersection.

"Mungkin petugas BC itu, dengan kewenangan yang dilindungi undang-undang menilai, jawaban cukup diberikan dalam level konfirmasi. Padahal dengan citra buruk BC saat ini, jawaban harus diberikan dengan level klarifikasi", ucap Bato.

Bato selanjutnya menyatakan bahwa, hal yang ditanyakan wartawan bukan persoalan pribadi yang kebenaran dan ketidakbenarannya tidak perlu dipertanggungjawabkan.

"Ini bukan liputan entertain, bung, ini bukan liputan soal artis, artis aja kadang melakukan klarifikasi".

Hal ini membuktikan, tandasnya, bahwa para petugas BC Batam sudah menganggap institusi pemerintah tersebut sebagai milik mereka pribadi. Dan ini sangat mengkhawatirkan bagi penerimaan pajak negara ini, karena kita hidup 80% dari pajak, jelas Bato.

"Seharusnya, moralitas yang ditunjukkan petugas BC Batam adalah moralitas publik, yang berisi pertanggungjawaban publik, sehingga petugas BC dapat diyakini masyarakat telah bekerja sesuai dengan undang-undang dan selaras kepentingan rakyat.

Peserta diskusi lain Wibowo menambahkan, seharusnya, dalam citra BC yang sangat buruk di Batam saat ini, petugas BC harus menunjukkan kinerja yang optimal dan transparan dalam publikasinya kepada masyarakat.

"Saya menilai ekpose yang dilakukan BC Batam pada kamis 27 Januari ,karena ada tekanan dari pemberitaan pers, khususnya, pemberitaan soal penyelundupan handphone". jelas Wibowo.

Padahal sebelumnya, baik Kasi Layanan Informasi BC Batam Iwan Agung Kusuma maupun Ryan, petugas penyidikan dan penindakan (P2) BC Batam mengatakan, selama bulan januari hanya ada 1 kali penangkapan dengan jumlah handphone disita hanya 103 unit dan itupun rusak-rusak, begitu kata mereka berdua waktu itu, ulang Wibowo, seperti diberitakan batamtoday beberapa waktu lalu..

Namun, dalam ekspose pada kamis 27 Januari 2011, BC Batam meralat dan mengatakan jumlah unit handphone yang tersita sebenarnya 567 unit.

"Namun itu juga masih bohong dan masih terjadi penggelapan barang bukti," tegas Wibowo.