Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MBAM Minta TKA Ilegal Dapat Diputihkan

Malaysia Kekurangan Pekerja Bangunan
Oleh : Redaksi/Mg
Kamis | 05-04-2012 | 10:45 WIB
pekerja-bangunan1.jpg Honda-Batam

Pekerja bangunan di Malaysia. Foto:workertoday

PUTRAJAYA, batamtoday - Persatuan Pemborong Malaysia (MBAM) menyatakan industri kontruksi nasional saat ini menghadapi persoalan pelik, kekurangan jumlah tenaga kerja. Kondisi ini membuat perusahaan kontruksi yang menggesah proyeknya, harus berebut pekerja yang berpengalaman.

Presiden MBAM, Kwan Foh Kwai, mendesak Kementrian Dalam Negeri (KDN) memberikan kelonggaran syarat kuota pekerja asing bagi sektor kontruksi dan bangunan. 

"MBAM menggesa KDN untuk melonggarkan aturan kuota pekerja asing," katanya seperti dihimpun batamtoday dari BHarian.com, Kamis(5/4/2012).

Menurut Kwan Foh Kwai, isu kekurangan pekerja bangunan ini harus segera ditanggapi. Apalagi Malaysia sedang mengusahakan sejumlah proyek besar berjalan sesuai waktu. Salah satu diantaranya, proyek pembangunan MRT yang diperkirakan menyedot hingga 130 ribu pekerja. Selain ada banyak proyek lain yang kini sedang diusahakan secara serentak membuat kebutuhan makin besar dan tak sebanding dengan jumlah yang tersedia.

"Jika pemerintah ingin program pembangunan tidak terhambat, program 6P untuk menanggulangi persoalan kekurangan tenaga kerja ini harus disegerakan, tidak hanya itu, solusi lain yang kami tawarkan salah satunya meminta pemerintah memutihkan pekerja asing yang tertangkap dan diijinkan kembali bekerja," jelasnya.

Sementara itu, pejabat Imigrasi Zaitun Ab Samad berkata, saat ini program 6P sudah dijalankan. Sebanyak 1,3 juta pekerja asing sudah mendaftar dalam program tersebut, 282 ribu diantaranya memiliki keahlian bidang kontruksi dan bangunan.