Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerbong Fahri Hamzah Keluar dari PKS se-Kepri
Oleh : Redaksi
Selasa | 10-09-2019 | 11:16 WIB
gembong-fahri.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kader PKS di Kepri yang memutuskan untuk mundur dari kepengurusan partai. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Setelah sekian lama menjadi kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdul Rahman, mantan Ketua DPW PKS Kepri 2 periode, memutuskan untuk keluar dari partai berlambang bulan sabit kembar tersebut.

Keputusan itu bukan tanpa alasan, Abdul Rahman menganggap banyak kebijakan DPP yang kontroversial. "Pergulatan perbedaan ini sudah lama, bahkan banyak fitnah-fitnah kepada perseorangan yang massif disebar, dan selaku anggota Majelis Syuro', saya langsung tanyakan pada sumbernya, tetapi tidak ada yang bisa membuktikan," ungkapnya, mengutip rilis yang diterima redaksi BATAMTODAY.COM, Selasa (10/9/2019).


Abdul Rahman mengaku miris terhadap konflik yang terjadi di PKS yang notabene merupakan partai dakwah. Puncak terbukanya konflik adalah kasus Fahri Hamzah yang pemecatannya dibatalkan pengadilan.

Terbukti Fahri Hamzah tidak bersalah, tetapi justru partai bersikap keras juga terhadap yang dianggap membelanya.

"Banyak yang dikucilkan dan diberhentikan dari kepengurusan tanpa sebab yang jelas. Maka terhitung hari ini, bersamaan dengan berakhirnya tugas di DPRD Kepri, kami sepakat untuk mundur secara resmi," papar Abdul Rahman.

Keputusannya keluar dari PKS ini diikuti oleh ratusan kader inti dan kader pendukung PKS di Kepri. Bahkan sebagian di antaranya juga merupakan mantan pengurus partai hingga mantan anggota dewan. 

Di antaranya nama-nama yang ikut mundur terdapat Raja Miskal, Ketua PKS Bintan dan mantan anggota DPRD Bintan; Riky Indrakari yang juga mantan anggota DPRD Batam dan mantan Ketua DPD PKS Batam; Mukriyadi mantan anggota DPRD Batam, dan ada juga Ustadz Ispiraini, Lc, Ketua Dewan Syariah DPD PKS Batam. Semuanya adalah orang-orang lama yang membesarkan PKS di-Kepri.

"Saya sendiri bersama pengurus DPD PKS Bintan, secara formal telah menyerahkan surat pengunduran diri 2 minggu lalu. Kami memang sejak awal bersepakat untuk menuntaskan Pemilu 2019, karena hal itu merupakan amanah dakwah. Ini juga untuk menepis anggapan, bahwa kami dianggap gila jabatan. Toh yang terbukti, kami justru mundur setelah PKS di Kepri mendapatkan suara lebih besar dari tahun 2014 lalu," urai Raja Miskal.

Disinggung soal apa langkah selanjutnya setelah keluar dari PKS, Abdul Rahman menyebut bahwa sebagian besar akan tetap berada dijalur politik dan sebagiannya membersamai ummat dalam berbagai wadah ormas seperti Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI).

Terkait partai baru, salah satu isu yang sudah banyak beredar di tengah masyarakat, Fahri Hamzah dan kawan-kawannya memang sedang mempersiapkan partai baru sebagai sarana perjuangan selanjutnya. Bahkan disebut-sebut partai itu bernama Gelombang Rakyat atau disingkat GELORA, dengan visinya mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan 5 besar dunia.

"Memang ada pembahasan tentang parpol baru, dan itu masih dalam tahap diskusi. Tunggu saja kalau nanti sudah pasti. Tetapi pada intinya, bahwa perjuangan untuk membangun kesejahteraan bangsa Indonesia tidak boleh berhenti," pungkas Abdul Rahman.

Editor: Gokli