Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

EDB Singapura Minta Pengurangan Tarif Kargo
Oleh : Ocep
Rabu | 04-04-2012 | 14:50 WIB

BATAM, batamtoday - Dewan Kawasan Batam-Bintan-Karimun membocorkan salah satu isu yang muncul dalam pertemuan Singapura Economic Development Board (EDB) dengan BP Batam dan Pemkot Batam yakni pengusaha Singapura meminta Badan Pengusahaan setempat untuk menurunkan tarif kargo Singapura-Batam.

Sekretaris Dewan Kawasan BBK Jon Erizal mengungkapkan permintaan itu sebenarnya sudah disampaikan dalam pertemuan SBY-Perdana Menteri Singapura di Bogor beberapa waktu lalu.

Namun dalam pertemuan EDB-Batam kali ini hal itu dibahas kembali demi kelancaran arus kargo dua daerah itu.

“Untuk kelancaran itu, mereka meminta kargo Batam-Singapura harus ada penambahan frekuensi dan harga kargo yang lebih rendah. itu tadi isu yang muncul saat pertemuan presiden di Bogor.” ujarnya usai pertemuan tertutup dengan EDB, Rabu (4/4/2012).

Pihak Delegasi EDB dalam pertemuan itu, kata dia,  dihadiri Direktur Executive Economic Development Board (EDB) Singapura Chie Wen Tung yang sempat konsen dengan tarif kargo Batam-Singapura yang saat ini dinilai masih tinggi.

Jon menilai meski tidak tahu persis tarif sekarang Batam-Singapura, seharusnya standar tarif kargo Batam-Singapura tidak lebih mahal jika dibandingkan Singapura-Eropa atau Singapura-Jepang.

“Saat ini dianggap lebih tinggi, lebih mahal. Mestinya jangan terlalu mahal dibandingkan kalau dari Singapura ke Eropa atau Singapura ke Jepang. Saya tidak tahu persis tarifnya, tapi mereka bilang kok mahal, coba tanya teman forwarder,” tambahnya.

Secara keseluruhan, tambah dia, revisi tarif ini perlu dilakukan untuk meningkatkan konektifitas antara Batam-Singapura disamping juga penambahan frekuensi kapal kargo.

Menurut DK, jika memang benar tarif kargo Batam-Singapura lebih mahal seharusnya Badan Pengusahaan setempat dan forwarder mesti menurunkan tarifnya.

“Kalau mahal, barang-barang yang masuk ke sini jadi mahal harganya, cost produksi perdagangan jadi mahal. Dalam waktu dekat yang jelas kami, DK, akan melakukan koordinasi dgn BP. BP yang diberi wewenang untuk menentukan tarif,” jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Executive Economic Development Board (EDB) Singapura Chie Wen Tung berkunjung ke kawasan FTZ Batam untuk mengadakan pertemuan dengan BP Batam dan Pemko Batam.

Konsul Singapura di Batam, Raj Kumar mengatakan kunjungan ini merupakan pertukaran rutin antara kedua negara yang tergabung dan bekerjasama dalam kelompok kerja Batam, Bintan dan Karimun serta wilayah Special Economic Zone (SEZ) lainnya.

“Delegasi bertemu dengan Wakil Gubernur Kepri, Wakil Walikota Batam dan Ketua BP Batam,” ujarnya sebelum pertemuan.

Kunjungan ini, tambah dia, juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara Singapura dan Indonesia. Singapura dan Indonesia, kata dia, akan terus bekerja sama guna meningkatkan kompetisi ekonomi di Pulau Batam, Bintan dan Karimun.

Pertemuan kedua belah pihak sedang berlangsung tertutup di salah satu ruangan di I-Hotel Batam.

Disamping Kepala Pemerintahan di Batam,  beberapa Kepala Dinas juga mengikuti pertemuan tersebut seperti Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam Ahmad Hijazi, Kadis PMP UKM Amsakar Achmad, Kadis Perhubungan Zulhendri dan Sekretasi Dewan Kawasan Batam-Bintan-Karimun Jon Erizal.