Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Depresi, Mahasiswa Pasca Sarjana ITB Gantung Diri
Oleh : Redaksi
Rabu | 04-09-2019 | 16:28 WIB
gantung-diri-ils1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Seorang mahasiswa program pasca sarjana (S2) Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB meninggal dunia dengan cara gantung diri. Mahasiswa berinisial MA (24), diduga mengalami depresi.

"Almarhum MA adalah mahasiswa S2 Elektro STEI ITB angkatan 2018. Menurut dugaan yang bersangkutan menderita depresi," ujar Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi ITB, Miming Miharja dalam pesan singkatnya, Rabu (4/9/2019).

MA ditemukan tidak bernyawa dengan posisi tergantung di kamar kosnya di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, pada Selasa (3/9/2019) sore pukul 17.15 WIB. MA pertama kali ditemukan tergantung oleh rekannya sesama mahasiswa STEI ITB.

Miming mengatakan almarhum merupakan mahasiswa berprestasi dengan nilai akademik yang sangat baik.

"Lulus S1 Teknik Elektro STEI-ITB tepat waktu selama 4 tahun, serta IPK selama kuliah di Prodi S2 Teknik Elektro, Jalur Teknik Mikroelektronika STEI-ITB adalah 3,88," katanya.

Pihak ITB belum mengetahui masalah yang menyebabkan MA depresi hingga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Namun ITB menyampaikan duka atas wafatnya MA.

"Kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, serta mendoakan semoga almarhum mendapat tempat mulia di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan ikhlas melepas almarhum," ucap Miming.

Sementara itu, Kepala Polsek Coblong Ajun Komisaris Auliya Djabar menyatakan hal yang menguatkan MA mengalami depresi berdasarkan temuan surat kontrol dokter kejiwaan di salah satu rumah sakit di Bandung.

"Ada surat kontrol dari rumah sakit, dari dokter kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," kata Auliya.

Dia juga menyebutkan dalam penyelidikan ini polisi tak menemukan bekas luka pada tubuh MA. Tim Inafis membawa jasad MA ke Rumah Sakit Hasan Sadikin usai kejadian. "Keluarga sudah kita hubungi," kata Auliya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha