Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengamat Nilai Kinerja Legislator Perlu Dilaporkan ke Publik
Oleh : Redaksi
Selasa | 03-09-2019 | 10:40 WIB
dprd-kepri-gedung.jpg Honda-Batam
Gedung DPRD Kepri di Pulau Dompak, Tanjungpinang. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pengamat Politik yang juga dosen Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Bismar Arianto menyampaikan, kinerja anggota DPRD Kabupaten/Kota periode 2019-2024 yang dilantik hari ini harus disampaikan kepada publik sebagai bentuk pertanggungjawaban.

"Selama ini 'gelap', rakyat tidak mengetahui apa yang dikerjakan anggota legislatif. Padahal apa yang dilakukan legislator itu semestinya disampaikan kepada publik, paling tidak setiap satu semester," ujarnya, Senin (2/9/2019) seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Bismar yang juga mengemukakan banyak anggota legislatif justru menjauhi masyarakat pascaditetapkan sebagai caleg terpilih hingga dilantik menjadi anggota legislatif.

Sikap tersebut tentu menimbulkan persepsi negatif terhadap anggota legislatif tersebut. Secara politik, kondisi itu tidak menguntungkan anggota legislatif tersebut.

"Semestinya rakyat dijadikan kekuatan untuk meningkatkan kinerja dan membangun kekuatan politik untuk kepentingan jangka pendek maupun jangka panjang," ucapnya.

Terkait kondisi di sejumlah DPRD Kabupaten/Kota, yang terdapat wajah baru sebagai anggota legislatif, Bismar mengatakan, politisi yang baru pertama kali duduk sebagai anggota legislatif merupakan energi baru. Kemampuan anggota legislatif baru tentu akan mempengaruhi kinerja DPRD, apalagi jumlahnya banyak, seperti di Kota Tanjungpinang.

Jumlah anggota DPRD Tanjungpinang yang baru pertama kali menjabat sebagai anggota legislatif mencapai 16 orang. Untuk meningkatkan kemampuan, mereka harus memahami tugas dan fungsinya baik sebagai wakil rakyat. Mereka harus memahami bahwa agenda rakyat harus diutamakan, dibanding urusan partai dan lainnya.

Selain itu, kata dia, anggota legislatif harus memetakan permasalahan mendasarkan yang terjadi di wilayah pemilihannya. Pemetaan permasalahan dilakukan untuk dapat dicarikan solusinya.

"Kalau di Tanjungpinang seperti permasalahan air bersih, banjir, kesehatan, pendidikan dan penataan kota," katanya.

Editor: Gokli