Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Wisata Kuliner di Piayu Laut Terancam Sepi Akibat Pungli
Oleh : Hendra
Rabu | 28-08-2019 | 13:04 WIB
pungli-piayu.jpg Honda-Batam
Lokasi sejumlah orang memungut biaya kepada pengunjung kuliner Piayu Laut, Kecamatan Seibeduk. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Belakangan ini, terutama saat weekend, Sabtu dan Minggu, pengunjung yang hendak menikmati wisata kuliner atau menghabiskan akhir pekan untuk memancing di daerah Piayu Laut, Kecamatan Seibeduk, merasa resah.

Pasalnya, beberapa meter sebelum masuk ke area wisata kuliner Piayu Laut, sejumlah orang yang mengatasnamakan warga setempat memberatkan pengunjung dengan meminta retribusi dengan nilai yang telah ditentukan.

"Di jalan raya Piayu Laut kini harus membayar tiket masuk, entah resmi apa gak tetapi ini jalan raya. Untuk sepeda motor biaya masuknya, Rp 3.000, lalu roda empat Rp 5.000," ujar Didi, seorang pengunjung yang mengatakan pernah ke sana saat akhir pekan lalu, saat ditemui Rabu (28/8/2019).

Didi merasa hal ini sangat aneh, jalan raya ditutup dan dimintai retribusi sementara itu wilayah Piayu Laut merupakan daerah wisata kuliner, bukan kawasan wisata khusus yang menyajikan arena bermain dan keindahan alam.

"Ini kita mau makan, tempat kuliner lo mas, kalau dibilang ini dibebani sebagai biaya parkir ya kok di area jalan raya gini dibikin pagar masuk. Di tempat makan kan bisa. Semacam pungli ini menurut saya," terangnya.

Sementara itu, dampak dari kejadian pungutan liar di jalan raya yang merupakan akses satu-satunya menuju Piayu Laut ini, para wisatawan bisa saja akan berkurang, dan hal lainnya masyarakat dan pemancing di luar Piayu juga mulai merasa tidak nyaman.

"Pemilik kuliner pun kalau mereka ingin bicara, pasti ini berdampak ke mereka nantinya, mereka turut dirugikan atas kejadian tersebut karena berkuranganya para pengunjung ke tempat kuliner mereka," jelas Anita Panggabean, warga lainnya di luar Piayu Laut yang menyatakan keberatan sama.

"Baiknya pemerintah atau pihak yang punya kepentingan akan ini turut ke sana, kalau dibiarkan ini bakal merugikan. Jalan raya kok dipungutin biaya, di atas namakan jalan masuk kawasan wisata. Ini kan bukan wisata khusus?" ucapnya.

Editor: Gokli