Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemarau Akibatkan Debit Air Waduk Sei Pulai dan Gesek Berkurang, PDAM Warning Waspada Kekeringan
Oleh : Ismail
Kamis | 15-08-2019 | 09:04 WIB
ilustrasi-krisis-air.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sudah lebih dari sebulan Pulau Bintan tidak diguyur hujan. Kondisi seperti ini cukup mengkhawatirkan bagi masyarakat pengguna sumber air PDAM di Kota Tanjungpinang.

Pasalnya, kondisi ini mengakibatkan debit air di waduk Sei Pulai dan Gesek terus menurun. Dikhawatirkan, bila dalam waktu kedepan tidak ada turun hujan mengakibatkan pelayanan air ke masyarakat mengalami gangguan.

Kepala Bagian Umum dan Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kepri, Budi Yadi mengemukakan, setiap hari debit air berkurang 3-7 sentimeter. Jika kondisi ini terus terjadi, pihaknya berencana akan melakukan penjadwalan pendistribusian air bersih kepada seluruh pelanggannya.

"Kami sudah pantau kemarin, sampai ke titik tali air di setiap waduk. Stok air semakin turun perlu dilakukan penjadwalan," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sudah melakukan perhitungan pasokan air di masing-masing waduk baik di Sei Pulai maupun Gesek. Keduanya, sama-sama menyusut. Seperti di sungai Gesek menyusut 4 cm sampai 7 cm. Sementara di Sungai Pulai mampu sampai 3 cm setiap hari.

Kendati demikian, saat ini kapasitas air bersih di kedua waduk tersebut masih mencukupi untuk dialiri ke seluruh pelanggan. Namun, jika kedepan debit air sudah mencapai mistar 1,20 meter, maka pihaknya akan membatasi distribusi air bersih ke pelanggan dan melakukan jadwal bergilir.

"Memang selama ini Gesek tidak pernah dilakukan pola penjadwalan, berbeda dengan Sungai Pulai, memang sudah punya pola tersendiri," ungkap Budi.

Sementara itu, anggota DPRD Kepri Rudy Chua menyarankan, untuk mengatasi kondisi ini pihak PDAM harusnya sudah mulai melakukan manajemen air berupa penjadwalan atau pengurangan produksi dan distribusi air.

Mengingat, kondisi kemarau ini belum bisa dipastikan sampai kapan. Apalagi, kedua waduk yang dimiliki saat ini sangat bergantung dengan curah hujan.

"Kondisi seperti ini, jika terus bertahan diperkirakan hanya bertahan 20 hari sebelum kering total. Kondisi ini perlu diantisipasi secara dini," ujarnya.

Selain itu lanjut Rudi, sebagai salah satu bentuk antisipasi kekeringan dirinya juga mengajak masyarakat juga mulai perlu mengurangi atau menghemat pemakaian air.

Editor: Chandra