Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anthrax Beri 'Racun' Berbeda di Setiap Album
Oleh : Redaksi/Kapanlagi.com
Sabtu | 31-03-2012 | 13:49 WIB

JAKARTA, batamtoday - Band beraliran thrash metal, Anthrax yang di tahun 1980-an masuk dalam jajaran Big 4 bersama Metalica, Slayer, dan Megadeth kini tengah berada di Indonesia. Mereka pun membahas tentang proses pembuatan album-album legendaris yang melambungkan nama mereka.   

"Saya juga pernah mikir bikin musik apa untuk album sebelumnya. Yang saya pikirkan adalah musik-musik yang memang sedang kita rasakan pada saat bikin album itu, tidak pada masa lalu," ucap Scott Ian (gitar rythm), seperti dikuti Kapanlagi, Sabtu (32/3/2012). 

Racun berbeda dihadirkan oleh Scott Ian (gitar rythm), Charlie Benante (drum), Frank Bello (Bass), Rob Caggiano (gitar) dan Joey Belladonna (vokal) dalam setiap album yang mereka garap. Band ini pun tetap konsisten untuk berkarya hingga saat ini. 

"Evolusi musik dari album pertama, kami awalnya ngerasa kayak Motorhead dan Iron Maiden, tapi kita lama-lama ngerasa inilah musik Anthrax. Kayaknya kita memberi racun-racun yang berbeda di setiap album, sampai album yang terakhir ini," ungkapnya. 

Setidaknya sudah ada 10 album yang diluncurkan Anthrax mulai dari Fistful of Metal (1984) hingga Worship Music (2011). Layaknya racun, lagu-lagu mereka bakal menjadi sajian yang menginfeksi dalam konser yang digelar hari ini, Sabtu (31/03/2012) di Pantai Carnaval Ancol. 

"Kalau bicara tentang evolusi, kita tidak dapat mengatakannya apakah itu sudah terjadi atau belum. Karena untuk pembuatan album pertama kita butuh waktu tiga sampai empat tahun. Nah, kalau beruntung, untuk sebuah band baru, bisa membuat album selanjutnya dalam waktu satu tahun," tambahnya. 

"Di sanalah kita (sebuah band) bisa meyakinkan apakah sudah benar-benar menjadi sebuah band atau belum. Syukurnya, kita dapat melakukan itu hingga sekarang," tandas Scott Ian.