Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Dapat Penghargaan TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 19-07-2019 | 17:04 WIB
inovasi-layanan-publik1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Plt Gubernur Kepri, Isdianto saat menerima penghargaan Top 99 inovasi pelayanan publik. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Semarang - Pemerintah provinsi Kepri, memperoleh penghargaan Top 99 inovasi pelayanan publik Kementerian MenPAN RB tahun 2019.

Penghargaan diterima Plt.Gubernur Kepri Isdianto dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (ManPAN RB) Syafruddin, di Ballroom Hotel Gumaya Tower, Semarang Jawa Tengah, Kamis (18/7/2019) malam.

Provinsi Kepri, salah satu daerah yang Inovasi pelayananya masuk dalam Top 99 bersama dengan Kementerian Dalam Negeri, Lembaga Administrasi Negara (LAN), Provinsi Kalimantan Utara, Kota Ambon dan Kabupaten Banyumas .

Adapun inovasi yang dilakukan Provinsi Kepri melalui Dinas Kesehatan adalah Cegah Stunting Bersama Dokter Keluarga.

Sejumlah lembaga dan kementerian yang inovasi pelyanan umumnya masuk pada Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 terdiri dari 19 Kementerian, 5 Lembaga, 12 Pemerintah Provinsi, 41 Pemerintah Kabupaten, 21 Pemerintah Kota dan satu BUMN.

Atas peroleh penghargaan itu, Plt Gubernur Kepri H Isdianto mengatakan inovasi dan terobosan-terobosan harus terus dilakukan untuk semakin meningkatkan layanan kepada masyarakat. Dan melalui Inovasi dan terobosan yang dilakukan, diharapkan akan semakin menguatkan semangat Reformasi Birokrasi menjadi lebih baik lagi.

"Semoga inovasi ini bisa terus dikembangkan. Ciptakan terus terobosan-terobosan baru lainnya yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Terima kasih kepada KemenPan RB yang mengapresiasi inovasi yang kita lakukan," kata Isdianto usai menerima penghargaan.

Selain itu, Isdianto juga mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kesehatan dan masyarakat provibsi Kepri, yang sudah mulai menyadari akan pentingnya gizi bagi kesehatan generasi penerus.

Penghargaan ini, kata Isdianto merupakan kerja keras dari semua pihak yang peduli akan kesehatan terutama perhatian terhadap gizi bagi anak-anak di Provinsi Kepri.

"Kita berharap pencegahan stunting ini terus ditingkatkan dengan memberi kesadaran pada masyarakat akan dampaknya sehingga dapat dikurangi dampaknya," ujarnya.

 

Sementara itu, Menpan RB Syafruddin mengatakan l, atmosfir inovasi pelayanan publik sudah terasa begitu kuat. Banyak melakukan perubahan dan pembenahan disemua sektor. Ini terbukti sebanyak 3.156 inovasi yang mendaftar ke KemenPanRB pada tahun 2019 ini.

Penetapkan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2029, tertuang dalam Keputusan Menteri PANRB No. 47/2019 tentang Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2019.

Total inovasi yang sudah masuk ke KemenPanRB dari tahun 2014 sebanyak 13.214 Inovasi yang sudah dilakukan uji oleh lembaga independen dan tim evaluator.

"Inovasi Pelayanan Publik menjadi tren positif untuk melakukan suatu perubahan dan pembenahan kearah yang lebih baik sehingga percepatan Reformasi Birokrasi bisa terwujud dengan baik dan pelayanan kepada masyarakat terus meningkat sehingga menimbulkan kepercayaan," kata Mantan Wakapolri ini.

Sekretaris daerah provinsi Kepri (Sekdaprov) Arif Fadillah menambahkan Pemprov Kepri terus mendorong tiap OPD melakukan inovasi-inovasi.

Karena, kata Arif, inovasi ini selain menjembatani kehadiran Pemerintah ke masyarakat, juga bisa mengakomodir dan pelayanan semakin cepat.

"Penghargaan ini merupakan hasil karya Pemprov Kepri, termasuk dorongan aktif dari Pak Nurdin Basirun agar pelayanan semakin memudahkan masyarakat. Untuk menjaga dan mendekatkan masyarakat di pulau-pulau dengan kesehatan, maka ditunjuklah dokter keluarga," kata Arif.

Dalam penerimaan penghargaan ini, juga dihadiri Sekda Provinsi Kelri H TS Arif Fadillah, Asisten Administrasi Umum H Muhammad Hasbi, Kadis Kesehatan Tjetjep Yudiana dan Karo Organisasi Any Lindawati.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, Deputi Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa serta Tim Panel Independen yang dipimpin oleh J.B. Kristiadi.

Editor: Yudha