Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Restui Pernikahan, Keluarga Perempuan Aniaya Calon Besan
Oleh : Agus/Ocep
Selasa | 27-03-2012 | 11:49 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Akad nikah yang biasanya sakral dan membuat gembira, ternyata tidak bagi Harun. Penolakan yang dilakukan atas pernikahan anaknya, Deddy Maradianata, berbuntut pada penganiayaan yang harus dialami Harun oleh sembilan orang dari pihak keluarga mempelai perempuan.

 

Kejadian tersebut dituturkan Kanit Reskrim Polsek Bukit Bestari Iptu Holmes, Selasa (27/3/2012).

Saat itu Harun mendatangi lokasi pesta menjelang prosesi akad nikah anaknya dengan seorang mempelai perempuan, sebut saja Dy.

Namun kedatangan Harun ternyata bukan untuk menghadiri prosesi akad, tetapi dia justru mengajak anaknya pulang.

"Dari awal Harun mengaku tidak setuju kalau anaknya itu menikah dengan Dy," kata Holmes.

Malah, Deddy sendiri pun tidak menolak dan menuruti ajakan ayahnya untuk meninggalkan prosesi akad.

Tidak lama setelah mereka tiba di rumahnya, sejumlah orang kemudian datang menggedor pintu dan sembilan orang diantaranya mempertanyakan sikap Harun tersebut seraya mengatakan pihak keluarga perempuan tidak senang dengan sikap Harun tersebut.

Harun dan Deddy ketika itu sempat mencoba menenangkan kemarahan mereka yang datang, namun bukannya mereda, kesembilan orang itu malah memaksa masuk ke dalam rumah dan langsung memukuli Harun.

Akibat kejadiaan ini, Harun mengalami terluka di bagiaan bibir dan mulut akibat kena bogem mentah bogem dari keluarga sang mempelai perempuaan yang saat itu emosi dan tidak terima dengan prilaku Harun. 

"Saya habis dipukuli hingga mengalami luka pada bibir dan mulut saya hingga berdarah karena dipukul salah seorang keluarga mepelai wanita itu," kata Harun memelas.

Atas penganiayaan keluarga mempelai perempuaan ini, Harun pun melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolsek Bukit Bestari.

Dalam laporanya Harun mengatakan kalau dirinya menolak dengan cara mengajak pulang anak laki-lakinya karena dia tidak setuju dengan calon isteri anaknya itu.

Sementara mengenai penangananya, Holmes mengatakan hingga saat ini kasus dugaan penganiayaan tersebut masih dalam proses penyelidikan polisi. 

"Kita masih lakukan penyelidikan dengan meminta sejumlah keterangan dari saksi mata, pihak keluarga mempelai perempuaan dan korban juga sudah kita periksa,"ujarnya.

Kejadiaan itu berlangung di rumah Harun sendiri, Jalan Brigjen Katamso km 2 RT 3 RW 4 Kecamatan Bukit Bestari, sekitar pukul 21.00 WIB, Minggu, (25/3/2012).