Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KPU Kepri Optimistis Input Rekapitulasi Situng 100 Persen
Oleh : Redaksi
Kamis | 04-07-2019 | 15:40 WIB
ilustrasi-situng.jpg Honda-Batam
Ilustrasi - Input data rekapitulasi ke Situng. (Merdeka.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau optimistis rekapitulasi suara dapat diinput 100 persen ke dalam Sistem Penghitungan (Situng).

Komisioner KPU Kepri, Arison mengatakan, baru-baru ini KPU RI menegur KPU Kepri lantaran belum menyelesaikan rekapitulasi suara ke dalam Situng.

"Jauh-jauh hari, KPU Kepri telah menegur KPU Batam untuk segera menyelesaikan rekapitulasi melalui Situng. Namun setelah diselidiki ternyata mereka tidak dapat mengakses data hasil pemilu, kecuali mendapat ijin dari pengadilan," ujarnya, Rabu (3/7/2019) seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Ia menjelaskan, rekapitulasi suara melalui Situng yang belum diselesaikan hanya Batam. Sementara KPU Natuna, Kepulauan Anambas, Bintan, Lingga, Kabupate Karimun dan Kota Tanjungpinang rekapitulasi suara ke dalam Situng sudah 100 persen.

Berdasarkan hasil pengawasan KPU Kepri beberapa waktu lalu, KPU Batam terhambat dalam menginput data C1 ke dalam Situng karena ada permasalahan. Hambatan itu disebabkan KPU Kepri tidak dapat membuka kotak suara untuk mengakses perolehan suara berdasarkan Formulir C1.

Untuk membuka kotak suara yang menyimpan Formulir C1 itu, harus mendapat ijin dari pengadilan. Hasil pemilu dari 23 TPS di Batam belum masuk Situng sehingga persentase input data rekapitulasi belum mencapai 100 persen.

Persentase rekapitulasi suara hasil pemilu di Batam ke dalam Situng mencapai 99,98 persen. Sementara secara keseluruhan, rekapitulasi suara kabupaten dan kota di Kepri ke dalam Situng mencapai 99,96 persen.

Arison mengemukakan, dalam waktu dekat seluruh hasil rekapitulasi suara di Kepri masuk 100 persen ke dalam Situng. "Kalau jauh-jauh hari KPU Batam dapat mengakses Formulir C1, maka rekapitulasi suara dapat diinput ke dalam Situng," katanya.

Editor: Gokli