Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Empat SD di Tanjungpinang Numpang Ujian di Sekolah Lain
Oleh : Agus/Ocep
Senin | 26-03-2012 | 11:01 WIB
Rapat_Koordinasi_Guru_dengan_dikasa_dalam_pelaksanaan_UN_dan_UAS_di_Tanjungpinang.JPG Honda-Batam

Rapat Koordinasi Guru menghadapi pelaksanaan UN dan UAS di Tanjungpinang beberapa waktu lalu.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Meskipun jadwal ujian akhir semester (UAS) murid sudah semakin dekat, namun para murid di empat SD di Kota Tanjungpinang terancam akan mengikuti ujian di sekolah lain akibat minimnya fasilitas pendukung.

Kepala Bidang Pendidikan dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan kota Tanjungpinang Anthony, mengatakan terdapat empat sekolah dasar yang tidak dapat menggelar UAS di sekolahnya sendiri.

Keempat sekolah tersebut antara lain SD Negeri 014 yang berada di JL.Kuantan baru dibangun 3 tahun terakhir, SD Swasta Anuggrah JL.Merpati Gang Pipi Kampung Bangun Sari, SD Sawsta Maranata Km.14 Kijang, dan yang terkahir SD Sawsta Degreen Camp JL. Merpati Kampung Sido Jai 2 Tanjungpinang.

"Di sekolah-sekolah itu try out terpakasa tidak dilaksanakan karena jumlah siswa di sekolah tersebut sangat minim demikiaan juga fasilitas yang ada. Karena  itu peklaksanaan UAS siswa di sekolah itu terpaksa menumpang di sekolah lain," ujarnya, Senin (26/3/2012).

Tidak dilaksanaksanakanya try out dan serta akan menumpangnya siswa di sekolah tersebut saat melakukan UAS nanti disebabkan faktor murid yang kurang dan fasilitas sekolah yang tidak memadai karena saat ini sedang melakukan perehaban.

Namun demikiaan, Anthony optimistis murid-murid di keempat sekolah tersebut akan tetap bisa ikut ujian Nasional dengan dititipkan pada sekolah-sekolah yang terdekat dengan sekolah asalnya.

"Kita optimis meski para murid tidak sempat ikut try out, namun untuk ujian tengah semestar kita pastikan mereka bisa ikut ujian dan lulus dengan nilai yang memuaskan, untuk itu kita sudah meminta para guru untuk dapat memberikan perhatian dan pembinaan bagi para anak didiknya," jelasnya.

Disingung soal jumlah standar murid yang bisa ikut ujian dalam satu lokal, Anthony mengatakan jumlah standar bagi satu kelas berkisar 25 orang hingga 40 orang.