Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polres Tanjungpinang Tentukan Status Bobby Jayanto Usai Gelar Perkara
Oleh : Charles Sitompul
Jum\'at | 28-06-2019 | 15:52 WIB
bobby-jy-nasdem.jpg Honda-Batam
Ketua DPD NasDem Tanjungpinang, Bobby Jayanto terlapor dugaan pidato rasis. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Polres Tanjungpinang menyampaikan akan segera menggelar hasil penyelidikan dugaan rasis dan diskriminasi etnis pidato Ketua DPD NasDem, Boby Jayanto.

Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Efendi Alie mengatakan, gelar perkara dilakukan guna menentukan sikap hasil penyelidikan dinaikan ke tingkat penyidikan atau tidak. "Segera penyidik akan menentukan sikap untuk dinaikan sidik," ujar Efendi Alie, pada wartawan, saat dikonfirmasi belum lama ini.

Efendi Alie juga menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 8 orang saksi, ditambah 2 orang ahli bahasa dan kosa kata bahasa.

"Tinggal 2 saksi lagi yang belum, setelah terlapor diperiksa kemarin. Kedua saksi itu dari pengurus PSMTI dan Panitia Sembahyang Keselamatan saat itu," ujarnya.

Bobby Jayanto Sebut Tidak Bermaksud Hina Etnis

Sementara itu, terlapor Bobby Jayanto, setelah diperiksa hingga malam mengaku tidak bermaksud menghina etnis dan suku tertentu dalam pidatonya, berbahasa Tionghoa pada acara Sembahyang Keselamatan di Pelantar II Tanjungpinang beberapa waktu lalu itu.

Hal itu dikatakan Bobby Jayanto pada wartawan usai memenuhi panggilan Satreskrim Polres Tanjungpinang, Senin (24/6/2019) kemarin. "Pidato saya itu, tidak ditujukan kepada siapa-siapa," ujarnya dengan mengakui arahanya itu adalah untuk orang Tionghoa.

Terkait dengan kedatanganya ke Polres, Bobby juga membantah memenuhi panggilan pemeriksaan, tetapi menurutnya adalah undangan klarifikasi dari Polisi. "Bukan panggilan, tetapi undangan klarifikasi," sebutnya.

Disinggung mengenai makna yang terkandung dalam pidatonya, yang dianggap rasis dan menyinggung ethnis, Bobby menyatakan, tidak ada makna apa-apa dalam pidato itu, selain menyampiakan kepada masyarakat agar mereka mau memberikan perhatian kepada kelangsungan klenteng di Pelantar II Tanjungpinang.

"Kalau menurut saya, tidak ada makna apa-apa, selain menyampaikan kepada masyarakat agar mereka mau memberikan perhatian kepada kelangsungan kelenteng itu aja," sebutnya.

Dalam pidatonya, Bobby Jayanto membantah, menyebut adigum 'Kulit Hitam' dengan tujuan rasis dan mendiskreditkan etnis tertentu. Tetapi hanya ingin memberi pemahaman pada etnis Tionghoa yang ada di acara tersebut.

"Pidato itu tidak ditujukan pada siapa saja. Dan hanya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat itu aja," ujarnya.

Editor: Gokli