Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sidang Putusan di MK, Polisi: Aksi Massa Diarahkan ke Sekitar Patung Kuda
Oleh : Redaksi
Kamis | 27-06-2019 | 09:16 WIB
mahkamah-konstitusi3.jpg Honda-Batam
Ilustrasi. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sedikitnya ada 10 elemen masyarakat yang akan menggelar aksi hari ini saat pembacaan putusan hasil sengketa Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Massa akan dikonsentrasikan di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Polisi mengatakan telah menerima 10 surat pemberitahuan aksi kawal MK. "Sudah ada 10 elemen (masyarakat) yang akan laksanakan giat untuk besok (hari ini)," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (26/6/2019) malam.

Dedi mengatakan 10 elemen masyarakat tersebut telah mengantongi izin melakukan unjuk rasa dari Polda Metro Jaya. Massa akan diarahkan ke sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Sudah memberitahukan ke Polda Metro Jaya. Massa akan diarahkan ke sekitar Patung Kuda," jelasnya.

Kesepuluh elemen masyarakat yang mengajukan surat pemberitahuan itu menggelar aksi di MK sejak Rabu (26/6). Berikut ini daftar 10 elemen masyarakat yang surat pemberitahuan aksinya diterima polisi:

1.GISS
2.GMJ
3.FCM
4.Ormas Islam 212
5.MMUA
6.LPI
7.FPI
8.GNPF
9.GRANAT Cijantung
10.Alumni UI

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau masyarakat yang hendak melakukan aksi supaya tertib dan menaati peraturan. Oleh karena itu, apabila ada massa yang melakukan provokasi serta mengganggu persatuan dan kesatuan, polisi akan mengambil tindakan tegas.

"Saya tentunya mengharapkan bagi yang unjuk rasa, ingat aturan-aturan itu. Kalau ada yang mengganggu ketertiban publik, jalan umum, hak asasi orang lain, mengganggu persatuan dan kedamaian, menghujat, menyampaikan sesuatu yang palsu atau hoax kebencian, dan lain-lain, kita akan tindak kalau itu dilanggar," kata Tito di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).

"Saya minta jangan membuat kerusuhan, termasuk pihak ketiga mungkin," lanjut Tito.

Editor: Chandra