Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KNPI akan Sikapi BBM Setelah 29 Maret
Oleh : ocep
Kamis | 22-03-2012 | 20:50 WIB

BATAM, batamtoday - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait kenaikan harga BBM usai kunjungan dari Cina.

Taufan Rotorasiko, Ketua Umum KNPI mengatakan saat ini 15 Kepala Bidang KNPI tengah menyusun rekomendasi yang akan diberikan kepada pemerintah dengan mengumpulkan masukan dari berbagai staf ahli.

"Kami sudah membentuk tim khusus yang terdiri dari 15 Kepala Bidang, usai kunjungan dari Cina, tanggal 28-29 Maret kami akan punya rekomendasi bagi pemerintah," ujarnya usai peletakan batu pertama Monumen Karang Taruna di Batam, Kamis (22/3/2012).

Hingga kini KNPI belum mengambil sikap resmi karena masih melihat kondisi masyarakat disamping juga masih banyak anggotanya yang belum sepenuhnya satu suara.

"Tapi sejauh ini banyak yang kurang setuju dengan kenaikan BBM," sambungnya.

Tetapi ia mengkritisi cara komunikasi pemerintah terkait rencana kenaikan BBM yang sudah berdampak kepada kenaikan harga sembako terlebih dahulu.

Pemuda yang berwirausaha, tambah dia, harus disoroti karena masih berjuang dalam dunia kewirausahaan saat harus menghadapi kenaikan BBM.

"Kita sedang mengkaji apa yang bisa dibantu pemuda kalau memang kelonjakan BBM tidak bisa dihentikan, kami akan mendorong apakah pemerintah bisa membantu teman-teman wirausaha muda. Yang jelas tanggal 28-29 akan kami umumkan rekomendasinya," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Taufan juga membantah kunjungan KNPI ke Cina adalah untuk bertemu SBY yang memiliki agenda yang sama.

Ia juga membantah keberangkatan KNPI ke Cina untuk mengalihkan isu aksi pemuda tentang kenaikan BBM.

"Kunjungan ke Cina adalah agenda yang telah kami rencanakan, memang sangat disayangkan agendanya bertepatan dengan keberangkatan presiden ke Cina dan isu kenaikan BBM. 

Kalau tidak ada dua isu ini, saya yakin tidak ada yang mempermasalahkan, malah berlomba-lomba mendukung teman-teman KNPI di sana," paparnya.

Ia mengatakan KNPI mendapatkan undangan kehormatan dari Pemerintah Cina dan Pimpinan pemuda Cina sekitar tiga bulan lalu untuk bertemu mereka dalam rangka silaturahmi.

Sekitar 40 anggota KNPI berangkat pada 21 Maret lalu dan akan kembali ke-Indonesia pada 29 Maret atau KNPI akan berada di Cina selama 8 hari.

Ia menegaskan kunjungan itu sama sekali tidak ada agenda pemicaraan dengan Pemerintah terkait masalah BBM.

"Kami mendapatkan undangannya sekitar tiga bulan lalu, jadi pun kami berangkat pada 21 Maret tidak bersama Presiden, saya nanti malam berangkat. Presiden tadi pagi berangkat dan hanya dua hari di sana. Agendanya benar-benar untuk khusus pemuda," paparnya.