BATAMTODAY.COM, Batam - Mudik atau pulang kampung pada saat lebaran memang sebuah fenomena unik, tidak hanya di Indonesia tetapi juga negara lain seperti Malaysia, India, dan Tiongkok.

Bila Anda juga berencana mudik lebaran, jangan lupa siapkan beberapa obat yang mungkin akan Anda butuhkan di perjalanan nanti.

Sama halnya dengan negara-negara lainnya, masyarakat di Indonesia melakukan mudik saat lebaran untuk bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarga dan sanak saudara yang berada di kampung halaman. Karena sepanjang tahun, banyak dari keluarga yang merantau ke ibukota atau kota-kota lainnya untuk mencari nafkah.

Moda transportasi yang digunakan pada saat mudik lebaran pun bermacam-macam, mulai dari mobil, pesawat, kereta, hingga kapal laut, tergantung tujuan mudik.

Fenomena mudik yang bersifat masif dan menyeluruh di seluruh penjuru Indonesia ini tentunya identik dengan kemacetan luar biasa dan ramainya bandar udara, stasiun, ataupun terminal.

Hal tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang melakukan mudik, apalagi jika selama perjalanan sulit menemukan pusat kesehatan.

Menyiapkan amunisi obat sangatlah penting. Agar selama mudik, baik selama di perjalanan hingga saat berkumpul dengan keluarga, Anda tetap fit dan bugar. Nah, berikut ini adalah beberapa obat yang perlu disiapkan:

1. Obat demam

Demam merupakan gejala yang sangat mendasar pada tubuh manusia, sebagai respon adanya mikroorganisme yang masuk ke tubuh. Pada saat mudik, bukan tidak mungkin orang dewasa maupun anak-anak mengalami demam.

Maka dari itu, obat penurun panas seperti parasetamol sangat penting untuk mengatasi gejala demam yang sangat umum. Selain itu, parasetamol juga bisa digunakan untuk mengatasi pusing atau nyeri sendi.

2. Obat flu

Kelelahan selama di perjalanan, khususnya bila memilih jalur darat, dapat menurunkan daya tahan tubuh seseorang, sehingga mudah terserang flu.

Selain itu, jika berada di tempat umum yang sangat ramai seperti stasiun, terminal, kereta, pesawat, atau bus pada saat waktu mudik, juga dapat meningkatkan kemungkinan tertular virus flu.

Biasanya obat flu sudah dikombinasikan dengan obat penurun demam. Tapi yang perlu Anda perhatikan, obat flu rata-rata menyebabkan kantuk, sehingga hindari mengonsumsinya sebelum menyetir.

3. Obat lambung

Ketupat, gulai, atau rendang merupakan makanan yang sering disiapkan saat lebaran. Makanan tersebut mengandung santan, tinggi minyak dan lemak, sehingga dapat menjadi masalah bagi Anda yang mempunyai riwayat lambung. Belum lagi, jika konsumsi makanan pada saat lebaran tidak terkontrol.

Selain itu, jika selama perjalanan mudik pola makan Anda tidak teratur, masalah lambung dapat muncul. Maka dari itu, obat lambung penting untuk disiapkan baik dalam bentuk cair ataupun tablet dan dikonsumsi sebelum makan.

4. Obat mual

Jika Anda mengalami motion sickness atau mabuk perjalanan, siapkan obat mual agar perjalanan terasa nyaman. Mabuk perjalanan bisa terjadi saat naik pesawat, kapal laut, kereta, atau bahkan mobil. Sediakan dua jenis obat mual, yaitu obat untuk mabuk perjalanan dan obat mual jika terdapat gejala pada lambung. Keduanya tetap penting untuk disiapkan.

5. Obat diare

Pada saat mudik, Anda bisa saja mengalami diare karena salah makan atau karena makanan yang dikonsumsi selama perjalanan mudik tidak higienis. Maka untuk berjaga-jaga, sediakan obat diare. Selain itu, perbanyaklah minum air saat mudik.

Selain obat-obatan di atas, Anda juga sebaiknya membawa kotak khusus P3K yang berisi obat merah, alkohol, kapas, dan pembalut luka (plester). Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi luka selama perjalanan.

Setiap orang yang melakukan perjalanan mudik pastinya menginginkan keamanan, kenyamanan, kelancaran serta keselamatan. Jadi, jangan lupa untuk menyiapkan berbagai obat di atas saat mudik nanti. Selain itu, sebelum mudik pastikan kondisi Anda sehat dengan memenuhi kebutuhan cairan, makan yang cukup dan istirahat teratur, serta konsumsi vitamin.

Dengan langkah-langkah tersebut Anda sudah melakukan pencegahan untuk menghindari penyakit saat mudik lebaran.

Sumber: Klikdokter.com
Editor: Gokli