Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Korban Penipuan Via Ponsel, Ardi Rugi Rp800 Ribu
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 20-03-2012 | 15:54 WIB

BATAM, batamtoday - Meskipun sudah banyak korban penipuan via ponsel, namun pelaku seakan belum puas, pasalnya salah seorang karyawan di Mukakuning bernama Ardi (33) terpaksa harus kehilangan uang sebanyak Rp800 ribu dalam bentuk voucer pecahan Rp100 ribu setelah ditipu yang mengaku bernama Indra warga Batam Center, Minggu (18/3/2012) sore. 

Ardi saat ditemui di lokasi Mukakuning meyebutkan, awalnya Indra menghubungi dia lewat telepon dan mengaku sebagai rekannya di satu perusahaan yang kebetulan saat itu dia mempunyai teman yang bernama Indra. 

"Indra nelpon saya, katanya ada masalah dengan pihak Bea Cukai. Kebetulan nama Indra ada juga di tempat saya kerja, makanya saya percaya," paparnya. 

Saat itu, Indra mengaku baru pulang dari Singapura membawa sejumlah barang, namun pihak Bea Cuka menahan barang bawaan Indra. 

"Mas, tolong bantu saya, barang yang saya bawa dari Singapura ditahan pihak Bea Cukai di Pelabuhan Batam Center," kata Ardi menirukan perkataan Indra. 

Setelah itu, Indra penipu via telpon meminta Ardi untuk menjemput ke pelabuhan. Setibanya di Pelabuhan Batam Center, Indra tiba-tiba nelpon dan melarang Ardi masuk ke dalam lantaran saat itu sedang ada nego dengan pihak Bea Cukai. 

"Saya diminta Indra untuk transfer uang sebanyak Rp1,5 juta, tapi saat itu saya langsung nolak dan saya pulang,"sambung Ardi. 

Tak mau menyerah, pelaku kemudian nelpon Ardi setelah tiba di rumah dengan nada cemas dan penuh ketakutan. Mendengar permintaan itu, Ardi akhirnya luluh dan menuruti permintaan pelaku untuk mentransfer nomor voucer Rp100 ribu sebanyak delapan kali ke nomor handphone pelaku 085262777579. 

"Saya kasihan dengar suara itu mas, makanya saya kirim voucer yang mana kata pelaku mau dikasih sama petugas bea cukai," jelas Ardi. 

Dengan langkang sedikit curiga, Ardi menjumpai Indra ke perusahaan, dan ternyata Indra teman kerjanya tak pernah pergi ke mana-mana, dan saat itu Indra yang asli masih kerja di perusahaan. 

"Saya baru sadar sudah tertipu, saya telphon nomor pelaku ternyata tak mau ngangkat dan tiba-tiba tak aktif," tutupnya dengan wajah penuh kesal.